Dark/Light Mode

Jadi Tuan Rumah KTT G7 2020, Trump Mau Undang Putin

Selasa, 27 Agustus 2019 11:48 WIB
Presiden AS Donald Trump (kiri) bersama Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Al Jazeera/Getty Images)
Presiden AS Donald Trump (kiri) bersama Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Al Jazeera/Getty Images)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin, untuk hadir dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7, yang akan dilaksanakan di AS, tahun depan. 

Trump bahkan sudah menentukan venue acara akan diadakan di salah satu resort miliknya di Florida. "Apakah saya akan mengundang Putin? Tentu," ujar Trump kepada jurnalis di penutupan KTT G7 di Biarritz, Prancis, seperti dilaporkan AFP,  Senin (26/8).

"Mau datang atau tidak, itu terserah dia. Saya rasa ini keputusan sulit," sambungnya.

Baca juga : Delegasi Trump Bilang, KTT G7 Cuma Bahas Isu Dangkal

Trump menegaskan, niatnya mengundang Putin untuk kembali bergabung  dengan G7 adalah "langkah yang tepat." "Memang, seharusnya ini adalah G8, karena ada banyak hal yang bisa kita bahas dengan Rusia. Jadi, saya rasa wajar kalau kita jadikan ini menjadi G8 kembali," jelas Trump.

Rusia sebenarnya adalah anggota G8. Negeri Beruang Meeah itu didepak oleh rekan anggota pada 2014  saat Rusia menganeksasi Crimea dari Ukraina.

Trump mengatakan, penganeksasian Crimea oleh Rusia adalah buah kesalahan pemerintahan Barack Obama. Dia menyebut, Obama sudah "kecele" hingga mengakibatkan aneksasi Crimea.

Baca juga : Tekan Impor Bahan Baku, Industri Daur Ulang Plastik Obatnya

"Mereka mengambil Crimea di saat kepemimpinannya. Ini bukan hal bagus, dan seharusnya bisa dihentikan. Namun, Presiden Obama tidak bisa menghentikannya," lanjut Trump.

Trump menuturkan, sangat disayangkan bila negara sebesar Rusia harus ditiadakan dari diskusi G7. Namun, para pemimpin negara anggota G7 tidak sepemikiran dengan Trump.

Sementara itu, PM Kanada Justin Trudeau menyebut bahwa Anggota G7 sangat tegas. Tidak akan mengajak Rusia kembali bergabung, sampai Crimea dikembalikan ke Ukraina.

Baca juga : Cari Dana Kampanye, Trump Jualan Sedotan

"Kanada selalu mendukung kedaulatan Ukraina, dan tidak terima dengan apa yang sudah dilakukan Rusia," tegas Trudeau.

Presiden Macron mengatakan, ia dan Kanselir Jerman Angela Merkel bakal melakukan pertemuan dengan pemimpin Rusia dan Ukraina untuk membahas krisis Ukraina.

Namun, Macron menegaskan, para pemimpin negara G7 belum membulatkan keputusan, apakah akan menyambut Rusia kembali atau tidak. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.