Dark/Light Mode

85 Orang Tewas Terinjak-Injak Saat Pembagian Donasi Di Yaman

Kamis, 20 April 2023 10:44 WIB
Alas kaki dan barang-barang lainnya yang ditinggalkan para peserta yang mengantre donasi di Sanaa, Yaman, 19 April 2023, dalam gambar yang diambil dari video Al Masirah TV. (Reuters TV/Handout via REUTERS)
Alas kaki dan barang-barang lainnya yang ditinggalkan para peserta yang mengantre donasi di Sanaa, Yaman, 19 April 2023, dalam gambar yang diambil dari video Al Masirah TV. (Reuters TV/Handout via REUTERS)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menjelang Idulfitri, korban berjatuhan di Ibu Kota Yaman, Sanaa. Lebih dari 80 orang tewas dan ratusan terluka terinjak-injak di Kota Yaman saat pembagian donasi di sebuah sekolah, di distrik Bab al-Yamen, pusat Kota Tua Sanaa, Kamis (20/4).

"Sedikitnya 85 orang tewas dan lebih dari 322 orang terluka. Perempuan dan anak-anak termasuk di antara yang tewas dalam insiden tersebut," kata aparat Houthi.

Ratusan orang memadati lokasi untuk menerima donasi sebesar 5.000 riyal Yaman (sekitar Rp 300.220) per orang. Menyusul peristiwa itu, petugas dengan cepat menutup sekolah tempat acara itu diadakan dan melarang orang mendekat.

Baca juga : KST Dukung Ganjar Adakan Bukber Dan Pembagian Oli Gratis

Kementerian Dalam Negeri mengatakan, acara itu tidak berkoodinasi dengan pihak berwenang setempat. Kini mereka telah menahan dua penyelenggara dan penyelidikan telah dilakukan.

Kementerian dalam negeri menyatakan para korban telah dipindahkan ke rumah sakit terdekat.

Perang saudara di Yaman pada 2014 memicu tragedi kemanusiaan terburuk di dunia. Menurut Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), lebih dari dua pertiga populasi berada di garis kemiskinan. Bahkan pegawai pemerintah daerah yang dikuasai Houthi belum dibayar bertahun-tahun.

Baca juga : GGN Dukung Ganjar Adakan Kajian Ramadan Dan Doa Bersama Di Ponpes Ngawi

Lebih dari 21,7 juta orang membutuhkan bantuan tahun ini. Tragedi ini sungguh ironi ketika kedua negara akan melakukan pertukaran tahanan secara masif dengan negara-negara bertikai yang mencapai 900 orang. Senin lalu (16/4), lebih dari 100 tahanan perang diterbangkan dari Arab Saudi ke Yaman.

Pemimpin tertinggi kelompok Houthi, Mohamed Ali al-Houthi mengatakan, insiden dalam pemberian donasi itu adalah akibat dari rakyat Yaman yang menderita setelah delapan tahun pertempuran.

"Kami menganggap negara-negara agresi bertanggung jawab atas apa yang terjadi dan atas kenyataan pahit yang dialami rakyat Yaman karena agresi dan blokade," tandasnya di Twitter.***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.