Dark/Light Mode

KTT ASEAN Labuan Bajo: Menafsirk Dinamika Keamanan dalam Konteks Perspektif Global

Rabu, 10 Mei 2023 22:58 WIB
Logo Asean (Istimewa)
Logo Asean (Istimewa)

KTT ke-42  ASEAN yang diselenggarakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada 10-11 Mei 2023, menjadi titik balik penting dalam studi keamanan di kawasan Asia Tenggara. KTT ini tidak hanya memberikan dampak bagi negara-negara anggota ASEAN, tetapi juga menciptakan dinamika baru dalam konteks geostrategis dan geopolitik global. Berdasarkan teori realisme dalam hubungan internasional (Waltz, 1979), beberapa aspek yang perlu dianalisis secara tajam antara lain: 

ASEAN dalam Perspektif Persaingan Global 

Lanskap geopolitik saat ini ditandai dengan persaingan antara Amerika Serikat dan Tiongkok. KTT ke-42  ASEAN menjadi ajang bagi kedua negara untuk memperluas pengaruh mereka di kawasan Asia Tenggara. Di sisi lain, negara-negara anggota ASEAN perlu menjaga keseimbangan dalam menjalin hubungan dengan kedua negara adikuasa tersebut. Menurut konsep "bandwagoning" dan "balancing" yang diusulkan Stephen Walt (1985), Indonesia, sebagai tuan rumah KTT, memiliki peran penting dalam menjaga agar dialog dan kerja sama di kawasan ini tidak terganggu oleh persaingan antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Geopolitik Laut China Selatan 

Baca juga : PLN Dan Polri Kompak Amankan Infrastruktur Listrik

Salah satu isu keamanan utama yang menjadi perhatian ASEAN adalah konflik Laut China Selatan. Mengingat Labuan Bajo merupakan lokasi yang strategis dalam konteks geostrategi maritim (Kaplan, 2012), KTT ASEAN di sini memberikan kesempatan bagi negara-negara anggota untuk membahas langkah-langkah konkret dalam mengatasi konflik tersebut. Selain itu, KTT ini juga menjadi ajang bagi Indonesia untuk mempromosikan konsep "Poros Maritim Dunia" yang diinisiasi Presiden Jokowi pada 2014.

Penguatan Keamanan Siber & Posisi ASEAN dalam Persaingan Teknologi Global 

Sudah semestinya KTT ke-42 ASEAN menjadi momentum bagi negara-negara anggota untuk menyepakati kerja sama yang lebih erat dalam bidang keamanan siber. Mengingat ancaman serangan siber semakin nyata (Clarke & Knake, 2010), ASEAN harus bersatu dalam menghadapi tantangan ini. Di sisi lain, penguatan keamanan siber juga menjadi kesempatan bagi ASEAN untuk meningkatkan posisinya dalam persaingan teknologi global, terutama dalam menghadapi dominasi teknologi Amerika Serikat dan Tiongkok.

Tantangan Non-Tradisional dan Kolaborasi ASEAN

Baca juga : Pengamat Maritim: KTT ASEAN Ke-42 Di Labuan Bajo Momentum Pemasaran Wisata Bahari NTT

KTT ke-42  ASEAN menjadi ajang untuk membahas isu-isu keamanan non-tradisional yang menjadi perhatian bersama, seperti terorisme, perdagangan senjata ilegal, pencucian uang, dan perubahan iklim. Menurut teori Keamanan Manusia (UNDP, 1994), pendekatan terhadap isu-isu ini memerlukan kerja sama yang lebih inklusif dan holistik. Melalui diskusi dan kerja sama yang lebih intensif, ASEAN diharapkan dapat mengatasi tantangan-tantangan ini secara lebih efektif.

Diplomasi Budaya dan Soft Power ASEAN

Dalam konteks geopolitik global, ASEAN juga memiliki potensi untuk memanfaatkan kekuatan budayanya sebagai instrumen diplomasi dan pengaruh (Nye, 2004). KTT ASEAN di Labuan Bajo menjadi kesempatan bagi negara-negara anggota untuk mengeksplorasi kerja sama budaya yang lebih luas, dengan tujuan memperkuat identitas dan kesatuan kawasan. Melalui peningkatan soft power, ASEAN dapat meningkatkan perannya dalam tatanan global dan meneguhkan posisinya sebagai kekuatan yang diperhitungkan di panggung internasional.

Harapan

Baca juga : Dirut PLN Pimpin Apel Siaga Kelistrikan Bersama Gubernur NTT

KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo membawa berbagai peluang dan tantangan bagi negara-negara anggota dalam menghadapi dinamika keamanan, baik di tingkat regional maupun global. Dalam menghadapi berbagai isu yang muncul, ASEAN harus terus meningkatkan kerja sama dan koordinasi antar negara anggota. Selain itu, KTT ini menjadi ajang bagi Indonesia dan negara-negara anggota lainnya untuk memperkuat peran mereka dalam konteks geostrategis dan geopolitik global. Dengan demikian, ASEAN dapat menjaga stabilitas dan kemakmuran di kawasan, sekaligus berkontribusi pada perdamaian dan keamanan dunia.

Penulis, dosen Ilmu Politik Universitas Udayana dan Pendiri Malleum Iustitiae Institute

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.