Dark/Light Mode

Ngaku Tua Dan Pikun, Mahathir Pastikan Tak Ikut Pemilu Negara Bagian Malaysia

Rabu, 7 Juni 2023 19:22 WIB
Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad (Foto: AFP via CNA)
Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad (Foto: AFP via CNA)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad memastikan tidak akan ikut serta dalam pemilihan negara bagian yang akan datang, karena sudah tua dan pikun.

"Tidak, saya sudah tua dan pikun,” kata pria berusia 97 tahun itu, dalam konferensi pers usai perundingan meja bundar Proklamasi Melayu yang digelar secara tertutup pada Selasa (6/6).

Proklamasi Melayu mengacu pada 12 poin yang ditulis Mahathir, ditujukan untuk melindungi kepentingan dan mempersatukan komunitas etnis tersebut untuk memulihkan kekuatan politiknya.

"Saya tidak habis pikir. Orang-orang di luar negeri saja, meminta saya untuk berbicara tentang masa depan dunia. Jepang dan Korea Selatan mengundang saya. Tapi, ketika saya kembali ke sini, orang malah bertanya kapan saya pensiun,” ungkap Mahathir, seperti dikutip Channel News Asia, Rabu (7/6).

Baca juga : Kutip Ketua MPR, Heikal Safar Ingatkan Sambut Pemilu 2024 Dengan Riang Gembira

Pemilihan negara bagian di Malaysia pada Agustus mendatang, akan digelar di enam negara bagian: Kedah, Kelantan, Negeri Sembilan, Penang, Selangor dan Terengganu.

Secara terpisah, Mahathir mengaku akan bertemu dengan Bos Perikatan Nasional (PN) yang juga mantan PM Malaysia, Muhyiddin Yassin untuk membahas kerja sama.

“Muhyiddin telah menyatakan posisinya. Dia mendukung Proklamasi Melayu. Kami berdua tidak memiliki pertentangan. Itu sudah jadi rahasia umum,” ucapnya.

Tidak Anti Non-Melayu

Dia bilang, semua pemimpin yang hadir dalam pertemuan Selasa (6/6), sepakat mengatasi masalah yang dihadapi orang Melayu.

Baca juga : GGN Jatim Sediakan 500 Paket Telur Dalam Bazar Murah

Pertemuan tersebut antara lain dihadiri Presiden Partai Islam Se-Malaysia (PAS) Abdul Hadi Awang, Sekretaris Jenderal PAS Takiyuddin Hassan dan Presiden Parti Pejuang Tanah Air (Pejuang) yang juga merupakan putra Mahathir, Mukhriz Mahathir.

“Jangan menganggap gerakan kami anti-non-Melayu. Kami tidak menentang non-Melayu. Apa pun yang kami lakukan di masa depan, kami selalu mempertimbangkan hak orang lain," papar Mahathir.

Mahathir juga mengatakan, partai-partai yang telah menandatangani Proklamasi Melayu sepakat untuk tidak bersaing satu sama lain di tempat pemungutan suara (TPS). Bahkan, Malaysiakini menyebut, partai-partai tersebut akan mempertimbangkan untuk bertarung bersama.

“Kami semua sepakat tentang perlunya bergerak maju bersama. Termasuk, saat pemilu. Karena kita tidak bisa berbuat banyak, jika kita tidak memegang kekuasaan (politik),” ujarnya.

Baca juga : Ganjar Gencarkan Gerakan Penghijauan Di Daerah Aliran Sungai

Kamis (1/6), Mahathir mengumumkan bahwa dia siap bekerja sama dengan Muhyiddin, jika keduanya dapat mencapai konsensus tentang tujuan bersama. Termasuk, upaya untuk memperjuangkan perjuangan Melayu dan menolak calon yang terlibat korupsi atau pelanggaran pidana.

Mahathir, yang memimpin koalisi Gerakan Tanah Air (GTA) dalam Pemilihan Umum ke-15 tahun lalu, gagal mempertahankan kursinya di Langkawi. Ini adalah kekalahan pemilihan pertamanya dalam 53 tahun. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.