Dark/Light Mode

Khotbah Di Arafah Diterjemahin Ke 20 Bahasa

Terlalu, Saudi Nggak Pilih Bahasa Indonesia

Rabu, 28 Juni 2023 05:55 WIB
Jemaah haji tengah berdoa di Jabal Rahmah, Arafah, Arab Saudi, Selasa, 27 Juni 2023. (Foto Reuters/Mohamed Abd El Ghany)
Jemaah haji tengah berdoa di Jabal Rahmah, Arafah, Arab Saudi, Selasa, 27 Juni 2023. (Foto Reuters/Mohamed Abd El Ghany)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Arab Saudi terus meningkatkan pelayanan untuk para jemaah haji. Termasuk menerjemahkan khotbah di Arafah ke dalam 20 bahasa.

Lebih dari 2 juta jemaah seluruh dunia melaksanakan puncak ibadah haji, Wukuf di Arafah, kemarin. Di antara rangkaian Wukuf, yakni mendengarkan khotbah yang tahun ini disampaikan oleh Syekh Yusuf bin Muhammad bin Saeed.

Kotbah disampaikan dari Masjid Nimra di Arafah usai shalat zuhur waktu setempat atau sekitar pukul 16.00 WIB.

Wakil Presiden untuk Bahasa dan Penerjemahan Ahmed Al Hamidi mengatakan, penerjemahan 20 bahasa itu adalah salah satu program Penjaga Dua Masjid Suci untuk meningkatkan pelayanan para jemaah. Termasuk dalam penerjemahan.

Baca juga : Menag Dan Dubes Saudi Saling Puji Soal Kesiapan Haji Indonesia

Bahasa-bahasa tersebut, yakni Prancis, Inggris, Persia, Urdu, Hausa, Rusia, Turki, Punjabi, China, Melayu, Swahili, Spanyol, Portugal, Amharik, Jerman, Swedia, Italia, Malayalam, Bosnia dan Filipina.

Kotbah akan disiarkan melalui Platform Digital Manarat Al Haramain. Sayangnya, Bahasa Indonesia tidak masuk dalam bahasa yang diterjemahkan. Padahal, setiap tahun Indonesia menjadi negara pengirim jemaah haji terbanyak. Tahun ini saja, jumlah total jemaah haji asal Indonesia 229.000 orang.

“Jumlah ini adalah jumlah jemaah haji Indonesia terbesar sepanjang sejarah,” kata Dubes RI untuk Saudi Abdul Aziz Ahmad dalam siaran pers, 25 Mei lalu.

Kereta Listrik Untuk Jemaah Haji

Selain itu, Pemerintah Arab Saudi menyiapkan 17 kereta listrik Al-Mashaer untuk mobilitas jemaah haji selama puncak ibadah haji 2023. Kereta listrik tersebut dapat diakses melalui sembilan stasiun yang terletak di Mina, Muzdalifah dan Arafah masing-masing 3 stasiun.

Baca juga : Lewat Kreativitas Film, Sandiaga Uno Promosikan Indonesia

Kepala Stasiun Kereta Listrik Al-Mashaer Wael E. Softah menjelaskan, kereta listrik itu hanya tersedia selama puncak ibadah haji. Kereta yang disiapkan khusus untuk jemaah haji itu dapat mengangkut hingga tiga ribu penumpang dan beroperasi selama sepekan.

“Dalam tujuh hari, rute kereta akan menyesuaikan sesuai pergerakan ritual rangkaian haji,” katanya.

Wael menerangkan, kereta ini hanya beroperasional selama musim haji dan bisa dinaiki secara gratis bagi jemaah yang telah mendaftar dalam paket hajinya. Meski begitu, jemaah yang tidak mendaftar tetap bisa menggunakan, namun akan dikenai biaya tiket.

Wael mengatakan, seluruh petugas dan infrastruktur sudah dipersiapkan secara matang sebelum musim haji, agar dapat melayani jemaah secara maksimal.

Baca juga : Mahfud: Islam Washatiyah Pilihan Tepat Bangsa Indonesia

Sementara, jemaah haji asal Indonesia menggunakan transportasi bus untuk sampai di Arafah dan melaksanakan ibadah wukuf di sana. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2023 telah menyiapkan 1.470 bus yang mengantar jemaah Indonesia dari Mekah menuju Arafah. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.