Dark/Light Mode

Dubes Jepang Untuk Indonesia Kenji Kanasugi

“2K” Mendekatkan Jepang Dan Sulawesi

Senin, 3 Juli 2023 08:00 WIB
Dubes Jepang untuk Indonesia, Kenji Kanasugi.
Dubes Jepang untuk Indonesia, Kenji Kanasugi.

RM.id  Rakyat Merdeka - Pada suatu pagi di tengah perjalanan dari kota Manado menuju Pelabuhan Bitung, saya melihat Gunung Klabat yang menjulang tinggi di sisi kiri jalan raya. Gunung tertinggi di Pulau Sulawesi ini dijuluki sebagai “Gunung Fuji-nya Manado” oleh warga Jepang yang tinggal di sini. Pemandangan awan yang melayang di sisi gunung, dan keindahan alam hingga Pelabuhan Bitung menyajikan panorama yang mengingatkan saya tentang Jepang.

Hubungan antara Jepang dan Sulawesi telah terjalin erat dan memiliki sejarah panjang. Orang-orang dari Sulawesi muncul dalam karya pelukis era Edo, Kawahara Keiga, yang menggambarkan Dejima, Nagasaki, sebagai satu-satunya tempat di Jepang melakukan perdagangan dengan negara asing pada 1830 selama era isolasi.

Baca juga : Dubes AS Untuk Indonesia Sung Kim Hadirkan Putri Ariani Ke Perayaan Hari Kemerdekaan AS

Entah karena pertukaran yang erat di bidang perikanan, pertanian, atau pariwisata yang telah terjalin sejak lama. Atau karena karakter masyarakatnya yang terbuka, di Pulau Sulawesi banyak sekali orang yang bisa berbahasa Jepang. Di Universitas Sam Ratulangi, salah satu universitas terkemuka di Sulawesi, ada sekitar 100 orang yang bisa berbahasa Jepang. Lalu sekitar 196 orang (10 persen) pengajar di Universitas Hasanuddin merupakan lulusan dari universitas di Jepang.

Ketika saya bertemu mereka saat kunjungan dinas, saya terkesan karena mereka berbahasa Jepang dengan fasih. Selain itu, banyak warga Indonesia kelahiran Sulawesi yang menetap di Jepang. Dari 1.000 orang Indonesia yang menetap di Ooarai-Machi, Prefektur Ibaraki, 800 orang di antaranya berasal dari Sulawesi. Saya berharap, penerbangan langsung dari Manado ke Narita yang mulai beroperasi pada awal Maret lalu, dapat makin meningkatkan pertukaran antar warga Jepang dan Sulawesi.

Baca juga : Mengedepankan Kalimatun Sawa

Hubungan kerja sama antara Jepang dan Sulawesi memiliki sejarah panjang dan potensi yang besar. Ketika Palu, Ibu Kota Sulawesi Tengah, dan daerah sekitarnya mengalami kerusakan parah akibat gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,5 pada 2018, Pemerintah Jepang memberikan bantuan dari tahap awal rehabilitasi dan rekonstruksi. Termasuk mengirimkan pasukan bela diri Jepang sebagai bagian dari tim bantuan darurat internasional. Saat ini pun, proyek pembangunan kembali Jembatan Palu IV dan infrastruktur jalur darat serta proyek penanggulangan bencana, masih berlangsung sebagai bagian dari bantuan rekonstruksi.

Beberapa waktu lalu, saya berkesempatan berjalan-jalan di area kampus yang indah serta meninjau beragam hasil penelitian para pengajar dan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin yang memiliki kerja sama pengembangan proyek melalui Bantuan Pembangunan Pemerintah Jepang (Official Development Assistance/ODA). Kerja sama tersebut telah berjalan selama lebih dari 10 tahun.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.