Dark/Light Mode

Menggagas Fikih Siyasah Indonesia (36)

Mengedepankan Kalimatun Sawa

Jumat, 30 Juni 2023 06:00 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Pertanyaan banyak pihak terhadap sejarah Islam ialah, mengapa konsep ummah begitu cepat dan mudah diterima?

Mengapa begitu gampang menembus batas geografis dan merasuk di dalam lapis-lapis budaya masyarakat lokal?

Jawabannya, karena konsep ummah dibangun di atas asas universal. Konsep ummah Islam mempunyai kekuatan batin sehingga membuat sasaran-sasarannya tidak kuasa menolaknya.

Bukan hanya gagasannya masuk akal, tetapi juga sehati dengan masyarakat.

Baca juga : Mengeliminir Ketegangan Isu Mayoritas-Minoritas

Apabila stelsel ummah bersentuhan suatu negeri, maka serta merta negeri itu respek dan merelakan diri tunduk di bawah spirit konsep ummah. Asas universal ummah inilah kemudian melahirkan kebudayaan Islam.

Kemudahan penetrasi kebudayaan dan peradaban Islam disebabkan karena asas peradaban Islam sangat universal dan seolah tidak menimbulkan ancaman bagi kekuatan-kekuatan lokal.

Penerimaan konsep ummah tidak menimbulkan ancaman terhadap pusat-pusat kerajaan dan pemerintahan setempat.

Kalau pun ada, maka itu memang sejalan dengan nilai-nilai luhur lokal mereka.

Baca juga : Mencetak Khairah Ummah

Para penguasa lokal tetap saja bisa melanjutkan kekuasaan dan pengaruhnya tanpa harus terusik dengan kehadiran orang baru. Uang dihadirkan dalam konsep ummah ialah ajaran, bukan orang.

Di antara asa universal ummah ialah:

1) al-ikha, yaitu menjunjung tinggi rasa persaudaraan kemanusiaan antara para pendatang dan penduduk lokal.

Program al-ikha’ ini dicontohkan Nabi ketika hijrah ke Madinah. Laki-laki pendatang (muhajirin) dikawinkan dengan perempuan pribumi (anshar).

Baca juga : Politik Santun

Demikian pula sebaliknya, laki-laki anshar dikawinkan dengan perempuan muhajirin.

Akibatnya pembauran genetik yang dampaknya sangat strategis, secara psikologis sangat penting.

Generasi penerus kedua kelompok tidak direpotkan lagi dengan isu pribumi dan pendatang, karena terjadi pembauran utuh antara keduanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.