Dark/Light Mode

Pernah Serang Indonesia Di PBB, Vanuatu Sekarang Mau Buka Kedubes Di Jakarta

Sabtu, 17 Juni 2023 09:46 WIB
Menteri Luar Negeri Vanuatu Jotham Napat dan Menlu RI Retno Marsudi, di Gedung Pancasila, Jumat, 16 Juni 2023. (Foto RM/Kemlu RI)
Menteri Luar Negeri Vanuatu Jotham Napat dan Menlu RI Retno Marsudi, di Gedung Pancasila, Jumat, 16 Juni 2023. (Foto RM/Kemlu RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Luar Negeri Vanuatu Jotham Napat bertemu rekannya, Menlu RI Retno Marsudi, di Gedung Pancasila, Jumat siang (16/6). Ini merupakan kunjungan pertama Menlu Vanuatu ke Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir.

Dalam jumpa pers bersama usai dialog bilateral, Menlu Retno menyebut kunjungan Menlu Napat merupakan tonggak penting dalam hubungan bilateral kedua negara.

Vanuatu adalah salah satu negara Pasifik yang pernah mengkritik Indonesia soal Papua di Sidang Majelis Umum PBB. Perwakilan dari Vanuatu itu sering menyerang Indonesia di forum PBB itu mulai 2016.

Namun, sekarang Vanuatu justru ingin mendekatkan diri dengan Indonesia. Dalam kunjungannya ke Jakarta, Menlu Napat menyampaikan rencananya membuka kantor Kedutaan Besar Vanuatu di Indonesia.

Baca juga : Ketum Sahabat Banteng Indonesia Instruksikan Seluruh Kader Menangkan Ganjar Presiden

"Saya senang mendengar rencana Vanuatu untuk membuka Kedutaan Besarnya di Indonesia. Saya juga menyambut usulan dari Menteri Napat bahwa kedua negara akan mengadakan konsultasi tahunan," ujar Retno.

Retno menambahkan, kedua negara sudah membahas beberapa isu dan program yang akan ditindaklanjuti dalam beberapa tahun ke depan. Termasuk draf Persetujuan Pembebasan Visa bagi Pemegang Paspor Diplomatik dan Dinas.

Bantuan Untuk Vanuatu

Mengenai sektor ekonomi, Indonesia dan Vanuatu disebut sepakat memperkuat perdagangan dua arah dan siap untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke Vanuatu. Dubes perempuan pertama RI itu menegaskan kembali komitmen kuat Indonesia untuk mendukung pembangunan di negara-negara Pasifik, termasuk memberi bantuan untuk Vanuatu.

"Saat ini, saya sampaikan kepada Menteri Napat, bahwa Indonesia sedang menjajaki kemungkinan untuk memperluas fasilitas GSP (Generalized System of Preferences) untuk negara-negara Pasifik, termasuk Vanuatu," ujarnya.

Baca juga : IMI Akan Gelar Porsche Sprint Challenge Indonesia 8 Putaran Tahun Ini Di Mandalika

Menurut catatannya, lanjut mantan Dubes untuk Belanda itu, dalam lima tahun belakangan, Indonesia telah meningkatkan kerja sama pengembangan dan peningkatan kapasitas untuk Vanuatu, di bidang perikanan, kewirausahaan, dan aksi iklim.

"Untuk menunjukkan solidaritas kami kepada masyarakat Vanuatu, Indonesia telah memberikan bantuan kemanusiaan setelah Siklon Judy dan Kevin Maret lalu," sambungnya.

Sebagai negara Pasifik, Indonesia menurut Retno, dapat memahami tantangan yang sama yang dihadapi negara-negara di kawasan tersebut. Yaitu perubahan iklim, bencana alam, dan masalah maritim.

Untuk itu, dalam upaya untuk mengatasi tantangan bersama, Indonesia dan Vanuatu sepakat untuk terus memperkuat kerja sama di forum-forum regional, termasuk melalui Forum Pembangunan Indonesia-Pasifik (IPFD) dan ASEAN-PIF.

Baca juga : Tidak Menelantarkan Non-Muslim

Menanggapi sambutan hangat dari Indonesia, Menlu Napat mengaku senang. Dia optimis bahwa hubungan antar kedua negara ini akan semakin kuat dan menguntungkan.

"Saya percaya bahwa dengan hubungan bilateral dan juga diplomatik yang dimiliki Vanuatu ini, semuanya akan memajukan kedua negara," pungkasnya.***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.