Dark/Light Mode

Bukan Cuma Indonesia Yang Pusing Hadapi Haji Semrawut, Malaysia Juga Ruwet

Sabtu, 8 Juli 2023 16:19 WIB
Kunjungan Tabung Haji Malaysia ke Daker Makkah (Foto: Humas Kemenag)
Kunjungan Tabung Haji Malaysia ke Daker Makkah (Foto: Humas Kemenag)

RM.id  Rakyat Merdeka - Siapa bilang, layanan buruk jemaah haji tahun ini hanya dialami Indonesia? Tetangga dekat, Malaysia, juga bernasib sama.

Di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), jemaah haji Malaysia mengeluhkan tenda yang sangat padat. Juga distribusi katering yang terlambat.

Kualitas pendingin udara di Mina pun, disebut tidak memadai.

Hal ini diungkap Direktur Eksekutif Tabung Haji Malaysia Dato Sri Syed Saleh, saat berkunjung ke Kantor Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Makkah di Syisyah, Jumat (8/7).

Baca juga : Ikatan Pustakawan Indonesia Peringati Hari Jadi Ke-50

Dalam pertemuan tersebut, Syed Saleh hadir bersama 20 anggota delegasinya untuk bertukar pengalaman. Utamanya, terkait sejumlah persoalan yang dihadapi selama fase Armina, yang ternyata tak jauh beda.

Lewat keterangan resminya, Kementerian Agama RI menyebut, hal ini disebabkan oleh kinerja Mashariq yang tidak profesional.

Mashariq adalah perusahaan swasta yang ditunjuk otoritas Arab Saudi, untuk melayani jemaah haji dari beberapa negara di Asia Tenggara.

Ditanya soal kemacetan di Muzdalifah, Syed Saleh mengatakan, kondisi itu juga menjadi bagian yang perlu diperbaiki di masa yang akan datang.

Baca juga : Reaksi Indonesia Usai Serangan Brutal Israel Tewaskan 8 Warga Sipil Palestina

"Masalah layanan (perkhidmatan) dan fasilitas (kemudahan) yang disediakan Mashariq, juga dihadapi negara lain, dan jadi masalah tahunan. Karena itu, kita harus mencari satu penyelesaian jangka panjang. Terutama, dari segi ruangan yang tidak cukup untuk jemaah haji kita," papar Syed Saleh.

"Apalagi, di masa yang akan datang, Kerajaan Arab Saudi juga ingin menambah lagi jemaah haji menjelang visi 2030,” imbuhnya.

Syed Saleh menuturkan, pihaknya siap bekerja sama dengan pemerintah Indonesia, untuk melanjutkan perbincangan ini dengan pihak berwajib Saudi. Termasuk Kementerian Haji, Mashariq, dan lainnya. Agar persoalan tersebut tak terulang kembali.

Hal senada disampaikan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief.

Baca juga : Trust Terhadap Polisi Meningkat, Berantas Pungli Masih Jadi PR

Menurutnya, pertemuan dengan Tabung Haji Malaysia menjadi kesempatan bersama untuk berbagi pengalaman, pandangan, dan pendapat tentang penyelenggaraan haji tahun ini.

"Pengalaman dan catatan kita sama, ada pengkhidmatan atau layanan yang perlu ditingkatkan di masa yang akan datang. Terutama, dalam kerja sama kita dengan mitra kita di Saudi, khususnya dengan syarikah Masyariq ataupun lainnya. Supaya kita bisa mendapatkan layanan yang memang sudah seharusnya," beber Hilman.

"Apalagi, Malaysia juga sama dengan Indonesia. Jumlah lansianya cukup tinggi. Sehingga, urusan makan itu menjadi sangat penting dan sensitif," tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.