Dark/Light Mode

Hujan Badai Imbas Topan Doksuri Di China, 20 Tewas 19 Hilang

Selasa, 1 Agustus 2023 21:27 WIB
Tim penyelamat di tengah banjir Beijing, China, Selasa (1/8). (Foto: Reuters via The Straits Times).
Tim penyelamat di tengah banjir Beijing, China, Selasa (1/8). (Foto: Reuters via The Straits Times).

RM.id  Rakyat Merdeka - Sedikitnya 20 orang tewas dan 19 hilang di wilayah utara China, setelah hujan badai imbas topan Doksuri melanda Beijing dan provinsi tetangga Hebei dalam empat hari belakangan ini.

Korban tewas di Beijing terdiri dari dua tim SAR yang menjalankan tugas, termasuk petugas pemadam kebakaran asal provinsi Shandong berusia 30 tahun.

Awalnya, 27 orang dilaporkan hilang di Beijing. Namun, Selasa (1/8) sore, pejabat setempat melaporkan, 14 orang telah ditemukan.

Mereka adalah pekerja telekomunikasi yang mencoba memulihkan koneksi ke wilayah pegunungan di barat kota.

Topan Doksuri menyapu wilayah utara China, sejak mendarat di Provinsi Fujian pada Jumat (28/7) lalu, setelah pekan lalu mampir ke Filipina.

Sedikitnya 127 ribu orang telah dievakuasi di Beijing, karena hujan terus-menerus di seluruh kota, telah mengakibatkan sungai meluap dan tanah longsor di bagian kota yang bergunung-gunung.

Baca juga : PM Sharif Kutuk Serangan Bom Bunuh Diri Di Pakistan, 44 Tewas 100 Luka-Luka

Dalam beberapa tahun terakhir, hujan menjadi ancaman terberat di Beijing. Curah hujan rata-rata di Juli 2023, mencapai 337,2 mm. Nyaris dua kali lipat dari curah hujan di bulan yang sama pada tahun-tahun sebelumnya, yang tercatat dengan angka 171,2 mm.

Intensitas curah hujan saat ini adalah yang tertinggi di Beijing, sejak Juli 2012. Ketika itu, 79 orang tewas dan puluhan ribu dievakuasi.

Rekaman video di media sosial menunjukkan, sungai berubah menjadi jeram yang berbahaya, menghanyutkan mobil dan bangunan kecil.

Sedikitnya 40 penerbangan dibatalkan dan tiga kereta terhenti di jalur kereta api. Penumpang tak terjebak, tak bisa keluar. 

Helikopter militer diaktifkan pada Selasa (1/8) pagi, untuk mengirimkan perbekalan kepada penumpang kereta yang terdampar.

Mereka telah terjebak setidaknya selama 30 jam, kehabisan makanan dan air.

Baca juga : Ini Penjelasan Bea Cukai, Soal Kiriman Coklat Dari LN Kena Bea Masuk Rp 9 Juta

Video yang disiarkan media lokal memperlihatkan, seorang pramugari berusaha meyakinkan penumpang, dengan wajah hampir menangis.

Yang paling terpukul adalah distrik pegunungan Mentougou di sebelah barat Beijing. Saluran air, listrik, dan telekomunikasi di wilayah berpenduduk 400 ribu jiwa itu terputus sejak Senin (31/7) malam.

Pekerja kota telah berjibaku memulihkan jaringan listrik. Sementara 45 tangki air telah diamankan sebagai persediaan darurat untuk 150 ribu rumah tangga, yang tidak memiliki air ledeng.

Hu Ruijie (29), yang tinggal dan bekerja di Mentougou, mengaku bisa mandi di kantor karena perusahaan tempatnya bekerja memiliki tangki penyimpanan air sendiri.

“Beruntung, kami semua tinggal cukup jauh dari daerah yang terkena dampak parah. Jadi, kami masih bisa bekerja,” katanya kepada The Straits Times.

“Saat puncak badai pada Senin (31/7) sore, banjir setinggi ban mobil," imbuhnya.

Baca juga : Kebakaran Di Grogol Selatan, 1 Warga Tewas & 1 Patah Tulang

Ratusan orang yang kehilangan kontak dengan keluarga dan teman, menggunakan media sosial untuk meminta informasi lebih lanjut.

“Apa yang terjadi di kota Qingshui di Mentougou? Saya tidak memiliki informasi sama sekali. Orang tua saya tidak dapat dihubungi selama lebih dari 24 jam. Saya tidak dapat menghubungi saluran bantuan darurat mana pun, dan saya tidak melihat laporan tentang helikopter penyelamat yang menuju ke lokasi," kata netizen Ah Han, Selasa (31/7).

Merespons hal ini, Presiden China Xi Jinping menyerukan segala upaya, untuk menyelamatkan mereka yang tersesat atau terjebak oleh hujan.

"Saat ini adalah periode kritis pengendalian banjir. Semua wilayah dan departemen terkait, harus melakukan pekerjaan dengan baik, dalam memastikan perlindungan bagi nyawa orang, harta benda, keselamatan, dan memastikan stabilitas masyarakat secara luas," kata Xi.

Pemerintah China telah menyisihkan 110 juta yuan atau Rp 232,17 miliar untuk pekerjaan bantuan dan perbaikan.

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.