Dark/Light Mode

Diterjang Panas Ekstrem Korsel, Kontingen Indonesia Di Jambore Dunia Tetap Solid

Sabtu, 5 Agustus 2023 08:06 WIB
Kontingen Pramuka Indonesia yang berjumlah 1.579 orang hadir mengikuti Jambore Dunia ke-25 di SaeManGeum, Seoul, Korea Selatan. Kehadiran kontingen Pramuka Indonesia ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah partisipasi Pramuka Indonesia dalam Jambore Dunia. Acara ini sekaligus merupakan bagian dari perayaan Peringatan 50 Tahun Hubungan Diplomatik antara Indonesia dan Korea Selatan di tahun 2023. (Foto: Ist)
Kontingen Pramuka Indonesia yang berjumlah 1.579 orang hadir mengikuti Jambore Dunia ke-25 di SaeManGeum, Seoul, Korea Selatan. Kehadiran kontingen Pramuka Indonesia ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah partisipasi Pramuka Indonesia dalam Jambore Dunia. Acara ini sekaligus merupakan bagian dari perayaan Peringatan 50 Tahun Hubungan Diplomatik antara Indonesia dan Korea Selatan di tahun 2023. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kontingen Gerakan Pramuka Indonesia yang mengikuti Jambore Pramuka Se-Dunia ke-25 (25th World Scout Jamboree) di Korea Selatan, 1 sampai 12 Agustus 2023, tetap solid dan bersemangat mengikuti kegiatan akbar empat tahun sekali itu. Kontingen berkekuatan 1.569 orang yang dipimpin Ketua Kontingen, Mayjen TNI Mar (Purn) Yuniar Ludfi tetap bertahan meskipun cuaca amat panas mencapai 38 sampai 40 derajat Celcius di siang hari.

Di tengah pemberitaan pada sejumlah media massa yang menyebutkan ada 800 peserta Jambore terpaksa dilarikan ke rumah sakit yang sebagian besar karena kepanasan, serta keluhan sanitasi dan makanan yang kurang baik, Kontingen Indonesia yang umumnya terdiri dari peserta didik berusia 14-17 tahun, tetap diperhatikan penuh para Pembina Pendampingnya.

"Memang ada beberapa anak yang juga harus dirawat karena kepanasan dan kaki terluka serta terkilir, tetapi semuanya sudah berhasil dirawat dengan baik dan dinyatakan boleh kembali ke tenda masing-masing," ungkap Waka Kwarnas/Kakom Kehumasan & Informatika Berthold Sinaulan dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/8).

Baca juga : Ganjar: Indonesia Bakal Jadi Negara Mandiri Ekonomi

"Pihak Kontingen Indonesia melalui tim dokter dan sekretariat juga memberikan pendampingan penuh, termasuk penyediaan transportasi, pembelian obat, dan penyediaan kursi roda serta tongkat penyangga untuk yang memerlukannya," tambahnya.

Menurutnya, Pemerintah Korea Selatan telah memberikan perhatian penuh pada masalah-masalah yang terjadi, dengan antara lain menerjunkan pasukan tentara Korea untuk membantu mengatasi masalah sanitasi, perbaikan unit yang diperlukan, dan memperbaiki jalan yang masih tergenang air. Pihak Kementerian Kesehatan dan Palang Merah Korea Selatan juga telah menambah dokter dan paramedis serta peralatan termasuk sejumlah bus berpendingin udara yang dilengkapi unit perawatan medis.

World Organization of the Scout Movement, organisasi gerakan kepramukaan sedunia, juga telah bekerja sama dengan pihak panitia penyelenggara untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada. Mulai dari masalah sanitasi, kesehatan, makanan, sampai transportasi di dalam bumi perkemahan. Sementara Gubernur Provinsi Jeollabuk, tempat penyelenggaraan acara itu, mendukung penuh Kontingen Indonesia dengan tambahan makanan dan minuman halal.

Baca juga : Bekuk Thailand, Timnas Voli Indonesia Kembali Juara SEA V League

Secara keseluruhan, kontingen yang juga dipimpin oleh Wakil Ketua I, Ahmad Rusdi, dan Wakil Ketua II, Berthold Sinaulan, mendapat dukungan penuh pula dari Kedutaan Besar RI di Korea Selatan, yang memperhatikan kondisi seluruh anggota kontingen. Bahkan pihak Kedubes RI segera menyiapkan kendaraan untuk memudahkan pimpinan kontingen dan tim dokter untuk mengecek kondisi seluruh peserta Indonesia yang tersebar di berbagai tempat dalam area sekitar 8 kilometer persegi ini.

Para Pembina Pendamping juga telah lebih memperketat pengawasan kepada adik-adik peserta dengan antara lain memperhatikan lebih teliti kesehatan tiap anggota, serta membatasi pergerakan dan menentukan apakah akan terus atau berhenti sementara mengikuti kegiatan bila cuaca amat panas. Seperti juga yang terjadi pada 4 Agustus 2023 ini, di mana panitia atas anjuran Pemerintah Korea Selatan menghentikan semua kegiatan di luar ruangan, agar peserta dan panitia dapat kesempatan beristirahat.

"Kontingen Gerakan Pramuka Indonesia juga memohon doa restu masyarakat Indonesia agar dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik, lancar, dan tanpa kendala berarti sampai akhir kegiatan dan kembali ke Tanah Air dalam keadaan sehat dan selamat," harapnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.