Dark/Light Mode

Jokowi: Komitmen ASEAN Bangun Indo Pasifik Damai, Sudah Walk The Talk

Selasa, 5 September 2023 15:29 WIB
Presiden Joko Widodo (kelima kiri) bersama dari kiri Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr., PM Singapura Lee Hsien Loong, Head of Delegation of The Kingdom of Thailand Sarun Charoensuwan, PM Vietnam Pham Minh Chinh, PM Laos Sonexay Siphandone, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, PM Kamboja Hun Manet, PM Malaysia Anwar Ibrahim, dan PM Timor Leste Xanana Gusmao berfoto bersama saat pembukaan AIPF, Jakarta, Selasa 05/09/2023. (Foto: Media Center KTT ASEAN 2023/Dhoni Setiawan)
Presiden Joko Widodo (kelima kiri) bersama dari kiri Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr., PM Singapura Lee Hsien Loong, Head of Delegation of The Kingdom of Thailand Sarun Charoensuwan, PM Vietnam Pham Minh Chinh, PM Laos Sonexay Siphandone, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, PM Kamboja Hun Manet, PM Malaysia Anwar Ibrahim, dan PM Timor Leste Xanana Gusmao berfoto bersama saat pembukaan AIPF, Jakarta, Selasa 05/09/2023. (Foto: Media Center KTT ASEAN 2023/Dhoni Setiawan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi menegaskan, kita patut bersyukur, karena di tengah melemahnya ekonomi dunia, ekonomi ASEAN terbukti tangguh dan terus tumbuh melebihi pertumbuhan ekonomi global dan kawasan lainnya.

Dengan populasi sebesar 680 juta jiwa, ASEAN merupakan pasar yang potensial. Peluang investasinya, menjanjikan.

Baca juga : Komitmen BNPT Bangun Ketahanan Masyarakat Dari Radikalisme Didukung Komisi III

"Namun, ASEAN tidak imun dari berbagai tantangan global dan rivalitas geopolitik yang menajam. Terutama, potensi konflik di Indo-Pasifik. Untuk itu, ASEAN-Indo-Pacific Forum hadir untuk mengubah rivalitas di Indo-Pasifik menjadi kerja sama yang bermanfaat, serta membangun habit of cooperation yang win-win formula. Tanpa satu pun merasa dikucilkan," kata Presiden Jokowi saat membuka ASEAN-Indo-Pacific Forum di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Selasa (5/8/2023).

ASEAN-Indo-Pacific Forum memiliki tiga agenda utama. Pertama, infrastruktur hijau dan rantai pasok yang resilient.

Baca juga : Jokowi: RI Siap Bantu Bangun Infrastruktur Afrika

Dalam konteks ini, ekonomi ASEAN akan tumbuh lebih kokoh melalui hilirisasi industri. Pembangunan ekosistem EV adalah contoh konkret membangun rantai pasok kawasan.

Kedua, pembiayaan yang berkelanjutan dan inovatif. "ASEAN membutuhkan 29,4 triliun dolar AS untuk transisi energi. Dibutuhkan skema pembiayaan yang inovatif, melalui kemitraan yang profitable dan sustainable," jelas Jokowi.

Baca juga : Jokowi Pimpin Ratas Bahas Dampak El Nino

Ketiga, transformasi digital dan ekonomi kreatif. Ekonomi digital di ASEAN di tahun 2030 diperkirakan tumbuh hingga 1 triliun dolar AS. Adopsi inovasi digital perlu diperkuat untuk mendukung ekonomi kreatif dan UMKM.

"Saya mengapresiasi dukungan dan kontribusi negara ASEAN dan mitra ASEAN, sehingga telah terkumpul 93 proyek kerja sama senilai 38,2 miliar dolar AS dan 73 proyek potensial senilai 17,8 miliar dolar AS. Ini mencerminkan komitmen kita to walk the talk (perbuatan sesuai perkataan, Red) membangun Indo-Pasifik yang damai, yang stabil, dan yang makmur. Semoga ikhtiar kita dapat memberikan manfaat yang besar bagi rakyat di kawasan dan dunia," pungkas Jokowi.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.