Dark/Light Mode

KTT ASEAN-India

Jokowi: Samudera Hindia Tak Boleh Jadi Tempat Konfrontasi

Kamis, 7 September 2023 11:18 WIB
Presiden Jokowi (kanan) dan PM India Narendra Modi dalam pertemuan di hari terakhir KTT ke-43 ASEAN, Kamis (7/8/2023). (Foto: BPMI Setpres)
Presiden Jokowi (kanan) dan PM India Narendra Modi dalam pertemuan di hari terakhir KTT ke-43 ASEAN, Kamis (7/8/2023). (Foto: BPMI Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengajak India untuk mengoptimalkan kerja sama dalam memanfaatkan potensi besar di Samudra Hindia, secara berkelanjutan.

Hal ini disampaikan Presiden Jokowi, saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-20 ASEAN-India yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (7/9/2023) pagi.

“Kerja sama ASEAN dan India selama ini, memang telah memberi manfaat nyata bagi rakyat. Namun, kolaborasi ini masih perlu terus kita optimalkan. Apalagi, melihat potensi besar Samudra Hindia, yang menghubungkan 33 negara dengan 2,9 miliar jiwa dan seperlima GDP dunia pada 2025,” ujar Presiden Jokowi.

Baca juga : Jokowi Ketemu Presiden Bangladesh, Ini Yang Dibahas

Potensi besar Samudra Hindia tersebut, kata Presiden, dapat dimanfaatkan untuk mendorong pengembangan ekonomi biru, ketahanan pangan, konektivitas maritim, serta sumber daya energi laut yang berkelanjutan.

Sejalan dengan itu, Presiden Jokowi menilai, ASEAN dan India perlu meningkatkan kerja sama dalam menanggulangi berbagai kejahatan maritim.

“Kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi, seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga illegal, unregulated, and unreported (IUU) fishing,” kata Presiden Jokowi.

Baca juga : Jokowi: Saya dan Seluruh Rakyat Indonesia Senang Menyambut Keluarga Besar ASEAN

Presiden ke-7 RI ini memaparkan, laut mestinya bisa menjadi tempat untuk saling bekerja sama. Bukan tempat untuk berkonfrontasi.

Karena itu, Presiden Jokowi pun meminta semua pihak, untuk bersama menjaga stabilitas dan kedamaian di kawasan.

“Kita harus mampu menjadikan lautan sebagai a sea of cooperation, bukan a sea of confrontation, yang harus terus dijaga stabilitasnya, yang harus terus dijaga kedamaiannya. Dengan menghormati hukum internasional, mendorong habit of cooperation, dan membangun arsitektur kawasan yang inklusif," tegas Presiden Jokowi.

Baca juga : Kata Jokowi, Akbar Buchari Bakal Jadi Menteri

"Ini adalah kunci untuk mewujudkan kawasan yang mampu menjadi epicentrum of growth,” tandasnya.

Pada kesempatan tersebut  Presiden Jokowi juga mengapresiasi Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi, yang bersedia datang ke Jakarta untuk menghadiri KTT ke-43 ASEAN, di tengah kesibukannya mempersiapkan penyelenggaraan KTT G20 pada 9-10 September mendatang.

“Saya sangat menghargai kehadiran PM Modi di tengah persiapan KTT G20. Terima kasih, sekali lagi, PM Modi,” tutur Presiden Jokowi.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.