Dark/Light Mode

Dubes RI Untuk Senegal Dindin Wahyudin, Promosi Kolintang Demi Diakui UNESCO

Senin, 25 September 2023 06:57 WIB
Duta Besar Indonesia untuk Senegal Dindin Wahyudin. (Foto KBRI Dakar)
Duta Besar Indonesia untuk Senegal Dindin Wahyudin. (Foto KBRI Dakar)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Dakar, Senegal, mendorong kolaborasi alat musik tradisional Indonesia kolintang dengan balafon, alat musik tradisional dari negara-negara Afrika Barat. Kolaborasi itu untuk mendapat dukungan nominasi dan pengakuan Badan Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa Bangsa (UNESCO).

Pemerintah Indonesia tengah menominasikan alat musik tradisional tersebut ke dalam daftar Warisan Budaya Takbenda (WBT) UNESCO. Nominasi tersebut dilakukan melalui skema ekstensi dengan alat musik tradisional Senegal, balafon yang telah terlebih dahulu tercatat sebagai WBT UNESCO.

“Kolaborasi antara kolintang dengan balafon yang dilakukan untuk pertama kalinya itu juga untuk mendukung Kolintang Goes to UNESCO,” kata Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Senegal Dindin Wahyudin dalam keterangan tertulis KBRI Dakar, Jumat (22/9).

Baca juga : Suguhkan Aksi Kolintang Sebagai Penutup HUT RI

Di hadapan Menteri Kebudayaan dan Peninggalan Sejarah Senegal, Aliou Sow, Dubes Dindin mengatakan, jenis alat musik tradisional kolintang dari Indonesia mirip dengan balafon.

Dubes Dindin mengatakan, meski hubungan diplomatik Indonesia dan Senegal telah terjalin selama 43 tahun, namun kedua negara sebenarnya memiliki hubungan sejarah yang panjang.

Indonesia merupakan penggagas dan tuan rumah Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 di Bandung. Saat itu, Indonesia mendorong kemerdekaan dan kerja sama Selatan-Selatan melalui “Spirit Bandung“.

Baca juga : Dubes Indonesia Untuk Suriah Wajid Fauzi Promosi Budaya Nusantara Di Damaskus

Spirit Bandung pada waktu itu bertujuan untuk mendorong negara-negara di Asia dan Afrika untuk membebaskan diri dari kolonialisme, termasuk Senegal, yang merdeka pada 1960.

Spirit Bandung Dan Afrika

Saat ini, Spirit Bandung masih dinilai sangat relevan. Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa kunjungannya ke Afrika baru-baru ini didasari keinginan untuk terus menghidupkan Spirit Bandung. Yakni mengenai solidaritas, kekukuhan dan kerja sama antara negara-negara berkembang perlu terus diperkuat.

Spirit Bandung di bidang ekonomi perdagangan antara Indonesia dan Senegal juga terus berkembang dengan baik. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai perdagangan bilateral Indonesia dan Senegal meningkat signifikan hingga 620 juta dolar AS (Rp 9,53 triliun) pada 2022.

Baca juga : Duta Besar Indonesia Untuk Singapura, Promo Kopi Nusantara Di Indonesia House of Beans Singapore

Beberapa kerja sama ekonomi konkret pun dilakukan melalui pembelian tiga pesawat CN-235 oleh Angkatan Udara Senegal dari PT Dirgantara Indonesia dan ekspor motor listrik Gesits dari PT WIMA ke perusahaan Laila Ndiaye Prima. Selain itu, ada juga ekspor mesin pemanen pertanian dari perusahaan Indonesia Karya Hidup Sentosa ke perusahaan Senegal Manobi Africa.

Kedekatan kedua negara juga tercermin di bidang sosial budaya dan people-to-people contact melalui pemberian beasiswa seni budaya Indonesia dan Darmasiswa (non sarjana) serta beasiswa kerja sama negara berkembang (untuk S1, S2 dan S3). 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.