Dark/Light Mode

Belum Setahun Jabat PM Malaysia

Anwar Ibrahim Bersiap Permak Barisan Kabinet

Selasa, 3 Oktober 2023 05:50 WIB
Anwar Ibrahim (pegang kepala anak kecil) dalam kunjungan ke Ipoh, Perak, Malaysia, 1 Oktober 2023. (Foto Twitter @AnwarIbrahim)
Anwar Ibrahim (pegang kepala anak kecil) dalam kunjungan ke Ipoh, Perak, Malaysia, 1 Oktober 2023. (Foto Twitter @AnwarIbrahim)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintahan belum genap berusia setahun, Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim berencana merombak kabinet. Langkah itu kabarnya akan diumumkan dalam waktu dekat.

Keseriusan Anwar mengatasi tantangan dalam Pemerintahannnya memang masih diragukan. Perombakan ini juga terkait dengan turunnya dukungan terhadap Pemerintah. Terutama setelah oposisi meraih banyak suara dalam Pemilu di enam negara bagian, belum lama ini.

“Perombakan kabinet akan segera terjadi,” kata Wakil PM Ahmad Zahid Hamidi tanpa menjelaskan waktunya, seperti dilansir dari Bernama, kemarin.

Menurut dia, salah satu alasan reshuffle adalah mengisi pos Menteri Perdagangan dan Biaya Hidup Dalam Negeri yang kosong karena Menteri Salahuddin Ayub yang meninggal Juli lalu. Meski demikian, muncul spekulasi reshuffle akan melibatkan beberapa menteri lainnya.

Baca juga : BNPT Tumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air Kepada Mahasiswa Baru Universitas Brawijaya

Peneliti Asia di Universitas Tasmania, Hobart, Australia, James Chin, mengatakan, inilah saatnya bagi Anwar melakukan perombakan kabinet. Pasalnya, anggaran tahunan diperkirakan akan disahkan pada pertengahan Oktober nanti. Chin mengatakan, dengan anggota kabinet yang baru, diperkirakan akan ada sinyal kuat dari pasar.

“Perombakan diperlukan untuk menunjukkan bahwa dia serius mengatasi stagnasi ekonomi dan masalah biaya hidup. Itu juga untuk menunjukkan bahwa dia serius menjalankan agenda reformasinya,” kata Chin.

Kabinet Anwar saat ini, sambung Chin, dianggap tidak memberikan hasil yang diharapkan masyarakat. Khususnya mengenai masalah biaya hidup.

Banyak orang berpikir ini mungkin misi yang mustahil mengingat melemahnya mata uang Ringgit. Salah satu mata uang dengan kinerja terburuk tahun ini.

Kabinet Anwar Ibrahim

Baca juga : UU Kesehatan Kuatkan Anggaran Kesehatan Berbasis Kinerja, Perencanaan Kudu Bagus

Menurutnya, Anwar harus memutuskan: apakah dia ingin melakukan perombakan kecil-kecilan. Mengganti menteri-menteri baru dalam portofolio penting dan menjaga sisanya tetap utuh. Atau melakukan perombakan besar-besaran di mana perubahan tidak hanya dilakukan pada Kabinet, tetapi juga pegawai negeri sipil, pegawai perusahaan-perusahaan yang terkait dengan pemerintah dan badan-badan hukum utama.

Yang cukup sulit, Anwar harus “menyeimbangkan” keterwakilan di Kabinet. Koalisi berkuasa yang dipimpin Pakatan Harapan (PH) harus mendapatkan bagiannya. Karena jika tidak, akan menimbulkan ketidakstabilan politik.

Saat ini, ada semacam “ketidakbahagiaan” di kalangan masyarakat China, karena partai komponen PH, Partai Aksi Demokratik, yang memiliki jumlah kursi terbesar di Parlemen dari pihak Pemerintah, kurang terwakili. Sebaliknya, Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan partai-partai dari Malaysia Timur justru banyak terwakili.

Anwar memimpin pemerintahan bersatu sejak November 2022, terdiri atas berbagai kelompok, termasuk lawan politiknya, setelah terjadi kebuntuan usai pemilu tahun lalu. Saat itu tak ada satu pun partai maupun koalisi yang mampu meraih suara minimal di parlemen untuk membentuk pemerintahan.

Baca juga : Bareng Remaja Masjid, Usbat Ganjar Bebersih Area Pemakaman Di Deli Serdang

Lobi yang dilakukan Anwar, selaku pemimpin koalisi pemenang pemilu PH, gagal menggandeng kelompok oposisi lain. Dengan dukungan Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Abdullah, Anwar akhirnya membentuk Pemerintahan Bersatu. Koalisinya terdiri atas,Partai Keadilan Rakyat (PKR) yang didirikannya, Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu yang berhaluan konservatif, partai-partai asal Malaysia Timur, dan sejumlah partai kecil lainnya. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.