Dark/Light Mode

Tolak Serangan Militer Agresif Di Gaza, Bolivia Putus Hubungan Dengan Israel

Rabu, 1 November 2023 10:22 WIB
Wamenlu Bolivia Freddy Mamani (kiri) saat mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Israel, bersama Menlu Maria Nela Prada di La Paz, Bolivia, Selasa (31/10/2023). (Foto: AFP)
Wamenlu Bolivia Freddy Mamani (kiri) saat mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Israel, bersama Menlu Maria Nela Prada di La Paz, Bolivia, Selasa (31/10/2023). (Foto: AFP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bolivia akhirnya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel, karena negara tersebut menyerang Palestina habis-habisan di Jalur Gaza.

“Ini adalah bentuk penolakan dan kecaman atas serangan militer Israel yang agresif dan tidak proporsional di Jalur Gaza,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Freddy Mamani dalam konferensi pers, seperti dilansir Reuters, Rabu (1/11/2023).

Sementara dua negara tetangga, Kolombia dan Chile, memanggil duta besar mereka di negara Timur Tengah tersebut, untuk berkonsultasi.

Baca juga : Hentikan Kebiadaban Israel

Ketiga negara Amerika Selatan tersebut kompak mengecam serangan Israel di Gaza dan mengutuk kematian warga Palestina. Serta menyerukan gencatan senjata. Seperti halnya Brazil dan Meksiko.

Bolivia dan Chile yang mendorong masuknya bantuan kemanusiaan ke zona tersebut, menuding Israel melanggar hukum internasional.

Tanpa tedeng aling-aling, lewat akun X yang dulunya bernama Twitter, Presiden Kolombia Gustavo Petro menyebut serangan Israel sebagai pembantaian rakyat Palestina.

Baca juga : Dorong Literasi Digital Nakes, Kunci Sukses Pelayanan Kesehatan Indonesia

Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva, juga senada. “Apa yang kita lihat sekarang adalah kegilaan Perdana Menteri Israel yang ingin melenyapkan Jalur Gaza,” katanya, Jumat (27/10/2023).

Bolivia adalah salah satu negara pertama yang secara aktif memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena perang di Gaza, sebagai pembalasan atas serangan tanggal 7 Oktober di Israel selatan oleh militan Hamas Palestina.

Menurut Israel, serangan tersebut telah menewaskan 1.400 orang, termasuk anak-anak, dan 240 orang disandera. Sementara Kementerian Kesehatan yang dijalankan Hamas di Gaza melaporkan, lebih dari 8.500 orang tewas setelah Israel melancarkan serangan balasan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.