Dark/Light Mode

Dubes Djauhari Oratmangun Hibur Penonton Di Opera Hall Beijing Bareng Istri

Kamis, 12 Oktober 2023 07:35 WIB
Duta Besar Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun (kanan) bernyanyi bersama sang istri di acara pagelaran seni di Opera Hall, Beijing, China, Selasa, 10 Oktober 2023. (Foto KBRI Beijing)
Duta Besar Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun (kanan) bernyanyi bersama sang istri di acara pagelaran seni di Opera Hall, Beijing, China, Selasa, 10 Oktober 2023. (Foto KBRI Beijing)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pertunjukan musik dan tari tradisional Indonesia sukses memukau sekitar 460 penonton di Central Conservatory of Music Opera Hall, Beijing, Selasa (10/10). Pagelaran berjudul “The Beaftiful Culture of Indonesia Goes to Beijing” yang berlangsung sekitar 1,5 jam itu disaksikan masyarakat Indonesia, para duta besar negara sahabat hingga masyarakat setempat.

Acara tersebut diselenggarakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing, bersama kerja sama dengan Purnomo Yusgiantoro Center (PYC).

Acara itu mendapat dukungan dari PT Sumber Surya Daya Pri￾ma, Rumah Budaya Nusantara Puspo Budoyo, Persatuan Insan Kolintang Nasional (Pingkan) Indonesia serta kampus Central Conservatory of Music. Ketua PYC, Filda C Yusgiantoro mendatangkan sebanyak 61 musisi dan penari dari Indonesia untuk memeriahkan acara tersebut.

“Pertunjukan seni tersebut menyuguhkan musik dan tarian yang mewakili berbagai daerah di Nusantara,” kata Filda.

Baca juga : Dubes Amerika Serikat Sung Kim Penggemar Berat Tempe Indonesia

Mulai dari ensambel kolintang yang dimainkan anggota Persatuan Insan Kolintang Nasional (Pingkan) Indonesia dengan membawakan lagu nasional Rayuan Pulau Kelapa, dilanjutkan penampilan tarian Giring-giring dari Kalimantan Tengah. Tarian ini biasa dibawakan dalam upacara pernikahan untuk menyambut pengantin dan tamu.

Selanjutnya ensambel Pingkan kembali tampil membawakan lagu Mandarin Tian Mi Mi. Kemudian disusul kelompok penari membawakan tarian Kijing Miring atau tari Lengger yang berasal dari Pulau Jawa, serta tari Gandrung asal dari Banyuwangi. Tarian ini sebagai bentuk ucapan syukur pada Dewi Sri yang membawa kemakmuran.

Selanjutnya para tamu mendapat suguhan tari Zapin yang awalnya berasal dari Yaman dan mendapat pengaruh budaya Persia dan Arab.

Terakhir, ada tari Saman dari Aceh hingga tari Sajojo asal Papua yang menunjukkan semangat dan kegembiraan serta kebersamaan.l

Baca juga : Gobel: Rakyat Jangan Cuma Jadi Penonton Pembangunan

 “Budaya dan seni Indonesia sangat kompleks dan unik sehingga tidak mungkin digambarkan dalam entitas tunggal,” terang Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk China, Djauhari Oratmangun, dalam sambutannya.

Dubes Djauhari dan istri, Elsiwi Handayani Oratmangun, juga ikut menyanyikan lagu Mandarin Yueliang Daibiao Wo De Xin, diiringi permainan kolintang dari anggota Pingkan.

Rania Yousuf dari Arab Saudi yang sedang berkuliah di Beijing Language and Culture University (BLCU), mengaku sangat menikmati acara tersebut.

“Acara ini sangat bagus dan saya bahkan baru tahu ada tarian Indonesia yang terinspirasi dari budaya Arab dan Melayu. Jadi perpaduan ini sangat menarik. Kalau ada acara seperti ini lagi, saya pasti datang,” katanya.

Baca juga : Resmi! Daftar Libur Nasional 2024 Dan Cuti Bersama Hasil Keputusan SKB 3 Menteri

Menutup acara budaya tersebut, para penonton diajak berjoget bersama di panggung, diiringi lagu Gemu Fa Mi Re yang berasal dari Maumere, Nusa Tenggara Timur. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.