Dark/Light Mode

Dubes Zuhair Al Shun: Terima Kasih Indonesia, Selalu Dukung Palestina

Jumat, 3 November 2023 16:27 WIB
Dubes Palestina Untuk Indonesia Zuhair Al Shun (kanan) bersama Founder and Chairman FPCI Dino Patti Djalal (kiri) saat memberikan keterangan kepada wartawan dalam acara aksi solidaritas Untuk Palestina di Kantor Kedubes Palestina, Jakarta, Kamis (2/11/2023). (Foto: Firsty Hestyarini/Rakyat Merdeka/RM.id)
Dubes Palestina Untuk Indonesia Zuhair Al Shun (kanan) bersama Founder and Chairman FPCI Dino Patti Djalal (kiri) saat memberikan keterangan kepada wartawan dalam acara aksi solidaritas Untuk Palestina di Kantor Kedubes Palestina, Jakarta, Kamis (2/11/2023). (Foto: Firsty Hestyarini/Rakyat Merdeka/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Duta Besar (Dubes) Palestina Zuhair Al Shun mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan masyarakat Indonesia, karena senantiasa mendukung perjuangan rakyat Palestina.

"Terima kasih karena telah memberikan dukungan tanpa henti. Indonesia selalu mendukung kami, dan selalu bicara soal kemerdekaan dan kebebasan. Kami menginginkan kebebasan, bukan kematian. Kami menginginkan hidup, menginginkan merdeka dari penjajahan," kata Dubes Palestina Zuhair Al Shun, dalam acara Vigil in Support to the People of Palestine di Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Palestina di Jakarta, Kamis (2/11/2023).

"Pesan yang agama Islam sampaikan di Tanah Suci, tertulis dalam Al-Quran. Palestina tanah yang suci. Tapi, masyarakat kami masih tinggal dalam kesengsaraan," imbuhnya.

Dubes Al Shun memaparkan, mayoritas korban perang Israel-Hamas Palestina adalah kelompok rentan seperti anak-anak, wanita, dan lansia.

Baca juga : PDIP Terima Kasih Ke Erick Izinkan Gelaran Final Liga Kampung Besok Di GBK

"Israel tidak punya hak untuk melakukan agresi militer tersebut. Apa yang mereka lakukan, sudah masuk kategori genosida. Mereka sudah melakukan hollocaust pada rakyat kami," tutur Dubes Al Shun.

Dia pun mempertanyakan, keberadaan Undang Undang Internasional, yang dinilainya tak mampu melindungi. "Di mana HAM, di mana pula negara negara yang terus-menerus bicara soal HAM?" ujarnya.

Sekadar latar, tahun 1947, PBB melakukan pemungutan suara dan memutuskan membagi Palestina menjadi negara Yahudi dan Arab. Yerusalem ditetapkan sebagai kota internasional.

Rencana ini diterima oleh para pemimpin Yahudi, namun ditolak oleh pemimpin Arab dan tak pernah diimplementasikan.

Baca juga : Jeslyn Simcha Juara Kejurnas Tenis Piala Jenderal Dudung Abdurachman

Tahun 1948, lantaran tak mampu menyelesaikan pertikaian antara komunitas Yahudi dan Arab di Palestina, Inggris menarik diri. Para pemimpin Yahudi lalu mendeklarasikan pembentukan negara Israel. Wilayah itu dimaksudkan sebagai tempat aman bagi komunitas Yahudi yang mengalami persekusi, dan menjadi kampung halaman bagi mereka.

Pertempuran antara Yahudi dan milisi Arab pun semakin intens.

"Kami akan terus berjuang dan berusaha mati-matian mendapatkan tanah kami. Kami akan berusaha sampai titik darah penghabisan. Kami akan terus berusaha melalui jalur diplomasi. Presiden kami menyatakan, tidak ada kedamaian tanpa Yerusalem Timur menjadi milik kami. Seluruh negara Arab dan negara Islam mendukung hal tersebut," pungkas Dubes Al Shun.

Aksi solidaritas untuk Palestina di Kantor Kedubes Palestina pada Kamis (2/11/2023), juga dihadiri Dubes Sudan untuk Indonesia Yassir Mohamed Ali, Dubes Maroko untuk Indonesia Ouadia Benabdellah, Dubes Turki untuk Indonesia Talip Kucukcan, dan Dubes Afrika Selatan untuk Indonesia Mpetjane Kgaogelo.

Baca juga : Bamsoet Dukung Peta Jalan Indonesia Emas 2045 Kadin Indonesia

 

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.