Dark/Light Mode

Dubes Jerman Untuk Indonesia Suguhkan Film Sains Ke Sekolah Di 70 Daerah

Selasa, 24 Oktober 2023 06:18 WIB
Dari kiri, Rektor Universitas Paramadina Didik J. Rachbini, Direktur Goethe-Institut Wilayah Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Stefan Dreyer, Staf Ahli Menteri bidang Manajemen Talenta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tatang Muttaqin, Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Ina Lepel, dan Presiden Rolls-Royce untuk Asia Tenggara, Pasifik, dan Korea Selatan Bicky Bhangu dalam jumpa pers Science Film Festival 2023 di Kementerian Pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi Jakarta, Sabtu (21/10/2023). (Foto Randy Tri Kurniawan/Rakyat Merdeka/RM.id)
Dari kiri, Rektor Universitas Paramadina Didik J. Rachbini, Direktur Goethe-Institut Wilayah Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Stefan Dreyer, Staf Ahli Menteri bidang Manajemen Talenta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tatang Muttaqin, Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Ina Lepel, dan Presiden Rolls-Royce untuk Asia Tenggara, Pasifik, dan Korea Selatan Bicky Bhangu dalam jumpa pers Science Film Festival 2023 di Kementerian Pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi Jakarta, Sabtu (21/10/2023). (Foto Randy Tri Kurniawan/Rakyat Merdeka/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Festival Film Sains atau Science Film Festival (SFF) ke-14 resmi dibuka, Sabtu (21/10). Lebih dari 200 siswa Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dari 70 kabupaten dan kota di Indonesia hadir di acara pembukaan itu di kantor Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Jakarta.

Para siswa sangat antusias mengikuti rangkaian acara, yang merupakan bagian dari agenda Dekade Restorasi Ekosistem dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pasalnya, di sela pemutaran dua film perdana, ada sembilan siswa terpilih yang diajak berpartisipasi dalam sebuah eksperimen sains sederhana bernama “Gas Karbondioksida”.

Di eksperimen ini, para siswa menerima tantangan untuk meniup balon serta memadamkan api dengan menggunakan gas karbondioksida hanya dengan menggunakan asam cuka dan baking soda. Eksperimen sains ini berjalan dengan pengawasan guru pendamping.

Acara yang didukung lembaga seni dan budaya Jerman, Goethe-Institut dan Kedutaan Besar Jerman di Jakarta ini, akan berlangsung pada 21 Oktober hingga 30 November 2023 secara daring (online) dan luring (offline). SFF 2023 ini memutarkan 18 film dari 12 negara. Yaitu dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Argentina, Brazil, Chile, Indonesia, Inggris, Jerman, Kazakhstan, Kolombia, Tanzania dan Thailand.

Baca juga : Dukung Arab Saudi, Indonesia Bidik Tuan Rumah Piala Dunia Setelah 2034

Film-film yang sudah dipilih khusus ini dijadwalkan diputar bergantian di sekolah-sekolah di Jabodetabek, Blitar, Surabaya, Belitung Timur dan Medan, yang akan dilengkapi dengan kegiatan eksperimen sains. Begitu juga di sejumlah pusat sains di Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Pontianak.

Sementara pemutaran film dan demonstrasi eksperimen sains akan berlangsung secara daring via platform Zoom bagi siswa-siswi di Aceh, Arguni, Bintuni, Dolok Sanggul, Flores Timur, Jayapura, Kefamenanu, Pematang Siantar, Sidikalang, Sumbawa, Tobelo, dan Waikabubak.

Duta Besar (Dubes) Jerman untuk Indonesia Ina Lepel menyebut, acara ini memungkinkan para siswa untuk mengetahui pentingnya perlindungan dan pemulihan ekosistem melalui pemutaran berbagai film internasional, diselingi eksperimen sains menyenangkan yang cocok bagi anak-anak.

“Diharapkan, anak-anak ini makin sadar dengan pentingnya perlindungan ekosistem dalam pengelolaan lahan, air, dan sumber daya hayati di sekitar mereka,” ujarnya.

Baca juga : BNI Xpora Jadi Jembatan UMKM Indonesia dengan Eksportir dari Belanda

Pada kesempatan yang sama, Direktur Goethe-Institut Wilayah Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru, Stefan Dreyer mendorong anak-anak untuk berperan aktif dalam bidang sains ke depannya.

“Kami ingin menunjukkan sains bisa menyenangkan. Sangat berharap bahwa Anda semua menikmati setiap kegiatannya. Dan saya sangat berharap kepada Anda semua karena Anda generasi masa depan,” harapnya.

Jadwal Festival Film Sainsp

Di acara pembukaan SFF 2023 ditampilkan dua film berjudul "Sang Penerang Desa" dari Indonesia dan "Checker Tobi: The Waste Check" dari Jerman.

Film Sang Penerang Desa bercerita tentang pengalaman Puni yang tinggal di desa dan menemukan inspirasi untuk membawa perubahan di desa-desa Indonesia dengan membangun pembangkit listrik tenaga mikrohidro. Sedangkan film kedua, mengajak penonton untuk melihat bagaimana sampah kemasan berbahan plastik dapat diolah menjadi sesuatu yang baru.

Baca juga : Maverick Indonesia Umumkan 5 Partner Baru Perusahaan

Sejak diluncurkan di Thailand pada 2005, Science Film Festival konsisten mempromosikan literasi sains kepada pemuda di Asia Tenggara, Asia Selatan, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah melalui komunikasi yang menghibur.

Science Film Festival baru mulai diperkenalkan dan diadakan di Indonesia pada 2010, seiring upaya ekspansi regional festival pada masa itu. Dalam perjalanan waktu, Science Film Festival telah mengukuhkan diri sebagai yang terbesar di dunia untuk jenisnya, dengan sekitar 700.000 penonton di lebih dari 20 negara selama edisi tahun 2022, termasuk 66.533 penonton di Indonesia.

Festival tahun ini diselenggarakan secara internasional di 21 negara mulai 1 Oktober sampai 20 Desember 2023. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.