Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Pemain Indonesia Jay Idzes Bawa Timnya Promosi Ke Seri A Liga Italia
- Ke Napoli, Conte Ancang-ancang Bawa Romelu Lukaku
- Imbang Lawan Tanzania, Marselino Cs Evaluasi Komunikasi Timnas
- Ini Yang Bikin Fajar/Rian Gagal Juara Di Singapore Open 2024
- Erick Thohir Puji Kualitas Pemain Pelapis Timnas Indonesia
RM.id Rakyat Merdeka - Nenek asal Selandia Baru diganjar denda 3 ribu dolar Australia atau sekitar Rp 30 juta, gara-gara sandwich. Dia lupa melaporkan roti lapis isi ayam itu saat check in di Bandara Brisbane, Australia.
Melansir News.com.au, Rabu (22/11/2023), kejadian nahas tersebut menimpa June Armstrong (77). Armstrong melakukan perjalanan dari Christchurch, Selandia Baru menuju Brisbane, Australia pada 2 Mei.
Di Brisbane, dia akan membantu menjaga rumah temannya. Namun, perjalanannya tidak mulus. Armstrong dicegat petugas perbatasan Australia. Dia didenda sekitar Rp 30 juta.
Denda itu bermula dari June yang membeli sandwich ayam, selada bebas gluten, dan muffin di Bandara Christchurch. Dia bersiap-siap terbang ke Brisbane dengan pesawat yang dijadwalkan terbang pukul 04.00.
Baca juga : Beli Seres E1 Bonus Wall Charger Senilai Rp 15 Juta
Armstrong memakan sebagian muffinnya dan membuang sisanya. Adapun, sandwich, yang masih dibungkus rapat, dibawa ke pesawat. Dia berencana memakannya dalam penerbangan 3,5 jam. Tetapi, sandwich itu tidak sempat dimakan. Armstrong tertidur.
Ketika bangun, dia mengisi formulir pernyataan karena dia memiliki resep obat. Namun, Armstrong benar-benar lupa tentang sandwich yang dibelinya. Dia baru ingat setelah koper dan ranselnya diperiksa di Bandara Brisbane. Armstrong tercengang karena disanksi denda.
“Saya hanya terisak dan berkata, Rp 30 jutaan untuk sebuah roti lapis kecil?” curhatnya kepada NZ Herald.
Staf bandara menyarankan Armstrong mengajukan banding dalam jangka waktu 28 hari. Nenek itu pun melakukan banding, namun tidak berhasil dan tetap diharuskan membayar denda tersebut.
Baca juga : Hyundai IONIQ 5 Pimpin Pasar Mobil Di Atas Rp 700 Juta
Armstrong juga sempat mengirim email yang menanyakan alasan dia didenda. Dia menyebut itu adalah pelanggaran pertamanya, dan mengapa dendanya begitu tinggi.
Armstrong juga menguraikan dampak yang ditimbulkannya terhadap kesehatan mentalnya. Namun, dia tidak pernah mendapatkan tanggapan dari petugas.
Enam bulan kemudian, dia harus berlapang dada, karena uang denda yang sudah dibayarkan itu tidak pernah kembali. Dia pun memperingatkan sesama penumpang agar tidak melakukan kesalahan serupa.
Departemen Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Australia mengatakan, Armstrong membutuhkan izin impor untuk membawa sandwich ayam ke negara tersebut. Mereka juga menjelaskan, sebetulnya hukumannya bisa jauh lebih tinggi.
Baca juga : Sore Ini, Persis Ditantang RANS Nusantara
Daging yang tidak dikalengkan, termasuk yang disegel dengan vakum, tidak diperbolehkan masuk ke Australia, kecuali disertai izin impor.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya