Dark/Light Mode

Gencatan Senjata Ditunda

Israel Banyak Ngeles

Jumat, 24 November 2023 08:10 WIB
Gencatan senjata Hamas dan Israel ditunda. (Foto: Reuters)
Gencatan senjata Hamas dan Israel ditunda. (Foto: Reuters)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gencatan senjata selama 4 hari antara Israel dan Palestina ternyata batal. Pembatalan itu diputuskan sepihak oleh Israel dengan berbagai alasan. Israel ngaku sulit balikin sandera selama terjadi gencatan senjata. Israel banyak ngeles.

Padahal sesuai kesepakatan sebelumnya, harusnya gencatan senjata akan dimulai Kamis (23/11) pukul 10 pagi dan berlangsung selama 4 hari. Namun, keputusan yang sudah disambut baik warga dunia itu, tiba-tiba dibatalkan Israel.

Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel, Daniel Hagari mengungkalkan, gencatan senjata sulit terlaksana lantaran pengembalian sandera dari Gaza bukan perkara mudah. Diketahui, kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas dibersamai dengan pengembalian sandera dari kedua belah pihak.

Baca juga : Israel Vs Hamas Barter Tahanan Mulai Jumat

Kantor berita BBC menyebut, dalam perjanjian yang telah disepakati, Hamas akan membebaskan 50 sandera Israel. Sedangkan Israel, akan melepas 150 tawanan remaja dan wanita. Namun, faktanya kesepakatan itu tidak dilaksanakan Israel.

“Ini adalah (pengembalian sandera) proses rumit yang belum diselesaikan. Bisa memakan waktu dan bertahan dalam beberapa tahap,” kata Hagari dalam keterangan persnya.

Hagari menambahkan, untuk mengelola proses tertib penerimaan sandera dari Hamas, militer Israel memastikan kerja sama dengan semua badan terkait. “Hari-hari mendatang akan dipenuhi dengan momen kelegaan dan saat-saat kesakitan,” ucap Hagari.

Baca juga : Gencatan Senjata, Israel Siap Bebaskan 39 Tahanan Palestina

Dia menyebut, Kepala Staf Umum Militer Israel (IDF) Herzi Halevi telah menyetujui rencana dan tahapan perang di masa datang, khususnya kesiapan dalam beberapa hari ke depan. Ini, tentunya bertolak belakang dengan kesepakatan gencatan senjata yang diagendakan selama empat hari.

Sementara itu, media penyiaran publik Israel, Kan, mengutip seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya, melaporkan ada penundaan 24 jam karena perjanjian pengembalian sandera tidak ditandatangani oleh Hamas dan mediator dari Qatar.

Pejabat itu mengatakan, mereka optimistis perjanjian itu akan terlaksana ketika ditandatangani. Sehingga, perang masih akan terjadi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.