Dark/Light Mode

Penasehat PM Netanyahu

Serangan Israel Ke RS Indonesia Tak Langgar Hukum Internasional

Selasa, 21 November 2023 08:58 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu (Foto: Instagram)
PM Israel Benjamin Netanyahu (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penasehat Kebijakan Luar Negeri untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Ophir Falk menegaskan, langkah Israel membombardir RS Indonesia di wilayah utara Gaza adalah hal yang proporsional. Sepenuhnya sesuai dengan hukum internasional.

"Kami sepenuhnya mematuhi hukum internasional, dengan proporsionalitas, perbedaan dan ada kebutuhan militer yang jelas untuk menghancurkan Hamas. Itulah yang kami lakukan," kata Falk kepada CNN International, Senin (20/11/2023).

"Dalam menghancurkan Hamas, IDF (militer Israel, Red) membuat perbedaan yang jelas antara warga sipil dan teroris," tambah Falk.

Otoritas kesehatan di kantong yang dikelola Hamas menyebut, akibat tembakan tank Israel yang menghantam RS Indonesia pada Senin (20/11/2023), 12 orang dilaporkan tewas. Mencakup pasien dan anggota staf medis.

Baca juga : Indonesia Emas 2045 Khawatir Tak Tercapai

Ditanya apakah tindakan militer Israel di Gaza menunjukkan kurangnya perhatian terhadap warga sipil, Falk membela diri.

"Tak ada militer di muka bumi,  yang lebih bermoral dibanding Pasukan Pertahanan Israel," ujarnya.

Rekor Korban Tewas

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, jumlah warga sipil yang terbunuh di Gaza merupakan yang tertinggi, dibanding konflik apa pun sejak ia menjabat pada tahun 2017.

"Dalam beberapa minggu ini, kita telah menyaksikan ribuan anak terbunuh. Inilah yang penting. Kami menyaksikan pembunuhan warga sipil, yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam konflik apa pun, sejak saya menjabat Sekretaris Jenderal," kata Guterres dalam konferensi pers, Senin (20/11/2023).

Baca juga : 3 WNI Hilang Kontak Setelah Israel Bom RS Indonesia, MER-C: Belum Ada Kabar

Ketika ditanya tentang visinya untuk masa depan Gaza, Guterres tidak mengisyaratkan adanya protektorat PBB dit wilayah tersebut.

Dia menyerukan pendekatan yang melibatkan banyak pemangku kepentingan, yang pada akhirnya akan mengarah pada The Twin-State Solution atau Solusi Dua Negara.

"Semua orang perlu bersatu untuk menciptakan kondisi transisi, yang memungkinkan Otoritas Palestina, Otoritas Palestina yang diperkuat, untuk memikul tanggung jawab di Gaza," tandas Guterres.

Serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 telah menewaskan 1.200 orang. Mayoritas warga sipil.

Baca juga : Israel Serang RS Indonesia dengan Tank dan Mortir, 2 Tewas

Sementara pemerintahan di Gaza yang dijalankan Hamas menyatakan, setidaknya 13 ribu orang Palestina telah terbunuh oleh pemboman Israel yang tiada henti hingga hari ini. Termasuk, sedikitnya 5.500 anak-anak.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.