Dark/Light Mode

Gencatan Senjata Di Depan

Hamas-Israel Sepakat Lepaskan 400 Sandera

Rabu, 22 November 2023 06:18 WIB
Pasukan Israel di Jalur Gaza, di tengah operasi darat untuk memerangi kelompok Hamas, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 19 November 2023. (Foto Militer Israel via Reuters )
Pasukan Israel di Jalur Gaza, di tengah operasi darat untuk memerangi kelompok Hamas, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 19 November 2023. (Foto Militer Israel via Reuters )

RM.id  Rakyat Merdeka - Perjanjian gencatan senjata antara Israel dan penguasa Jalur Gaza, Hamas, sudah di depan mata. Tak hanya itu, Israel-Hamas sepakat saling membebaskan total 400 sandera.

Menurut anggota biro politik Hamas, Izzat al-Risheq, Qatar akan menjadi pihak yang mengumumkan gencatan senjata antara Hamas dengan Israel.

“Sekarang, terserah kepada saudara-saudara di Qatar, mereka yang akan mengumumkan perjanjian gencatan senjata (antara kami) dengan Israel termasuk persyaratannya,” kata Izzat kepada Aljazeera yang berbasis di Doha, Qatar.

Baca juga : Hamas: Kesepakatan Gencatan Senjata Dengan Israel Tinggal Selangkah Lagi

Menurut Izzat, setelah perjanjian tersebut diumumkan, itu berarti sudah dapat diterima Hamas. Sebelum menyampaikan tanggapan Hamas mengenai usulan gencatan senjata dan persyaratannya, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh bertemu dengan pemimpin kelompok Jihad Islam Ziyad al-Nakhalah.

Pimpinan Hamas Ismail Haniyeh juga mengatakan, gencatan senjata bakal berlangsung lima hari. Kesepakatan lain, Hamas membebaskan 100 sandera dan Israel melepas 300 orang Palestina dari tahanan.

 “Kami hampir mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata,” kata Haniyeh, Selasa (21/11).

Baca juga : Israel Sangat Biadab

Pada Senin malam (20/11), media pemerintah Israel melaporkan bahwa Tel Aviv memberi lampu hijau untuk penyelesaian kesepakatan pertukaran tahanan dan menyatakan bahwa mereka sedang menunggu tanggapan dari Hamas.

Sebelumnya, Israel telah berjanji untuk menghancurkan Hamas karena serangan 7 Oktober yang dikatakannya menewaskan 1.200 orang Israel dan menculik 240 sandera. Sedangkan Pemerintah Hamas di Gaza mengatakan, sedikitnya 13.300 orang telah tewas dalam pemboman udara dan operasi darat Israel yang tiada henti, dalam serangan balasan Israel yang berlangsung sampai saat ini.

Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, sebelumnya mengatakan, mereka menahan sekitar 200-250 orang, termasuk tentara Israel dan warga sipil, tetapi kemudian mengumumkan bahwa sejumlah sandera tewas dalam serangan udara Israel di Gaza.

Baca juga : Para Menlu Negara Arab Kompak Terbang Ke China

Sebagian besar Gaza telah hancur akibat serangan udara Israel yang jumlahnya mencapai ribuan, dan wilayah tersebut dikepung, dengan sedikit sekali makanan, air, dan bahan bakar yang diperbolehkan masuk.

Israel telah berjanji untuk terus melancarkan serangannya, menghancurkan Hamas dan memastikan para sandera dibebaskan.

“Kami tidak akan berhenti berperang sampai membawa pulang para sandera kami,” pungkas Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.