Dark/Light Mode

Jadi Anggota Dewan HAM PBB, Kado Istimewa Buat Kita

Jumat, 18 Oktober 2019 15:57 WIB
Menlu Retno Marsudi (tengah) gembira mendengar hasil voting yang memenangkan. (Twitter Retno Marsudi)
Menlu Retno Marsudi (tengah) gembira mendengar hasil voting yang memenangkan. (Twitter Retno Marsudi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia baru saja terpilih sebagai anggota Dewan HAM PBB periode 2020-2022. Hal ini merupakan kado istimewa buat kita semua, bukan hanya karena terjadi menjelang berakhirnya pemerintahan Jokowi-JK, namun juga karena membawa sejumlah arti penting bagi Indonesia.

Terpilihnya Indonesia terasa begitu manis karena kepercayaan ini diberika 174 anggota PBB, jumlah yang tertinggi diantara kandidat lainnya dari kawasan Asia Pasifik. Dikutip dari website resmi PBB (https://www.un.org/press/en/2019/ga12204.doc.htm), perolehan lengkap kandidat yang terpilih dari regional Asia Pasifik adalah; Indonesia (174), Jepang (165), Korea Selatan (165), Kepulauan Marshall (123).

Baca juga : Top, Indonesia Kembali Jadi Anggota Dewan HAM PBB

Dari perolehan angka di atas, jelas terlihat bahwa dunia begitu mengharapkan peran aktif Indonesia untuk meningkatkan kualitas HAM di tingkat global.

"Ini prestasi besar yang merupakan hasil kerja sama antara instansi Kemlu dan segenap perwakilan RI di luar negeri," tulis Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya dalam rilisnya, Jumat (18/10).

Baca juga : Jadi Anggota DPR, Yasonna Lepas Jabatan Menkumham

"Mengingat 10 hari lagi kita akan memperingati hari Sumpah Pemuda, momen ini juga kita harapkan dapat menjadi salah satu sumber motivasi bagi segenap bangsa Indonesia yang dalam beberapa bulan terakhir mengalami beragam dinamika demokrasi di mayarakat. Saya meyakini, para tokoh bangsa yang terlibat dalam menyusun dan mendeklarasikan Sumpah Pemuda tidak menginginkan adanya perpecahan, namun sebaliknya mengimpikan terwujudnya persatuan bangsa dari Sabang sampai Merauke," tuturnya.

Sebagai perwakilan Indonesia untuk kawasan Pasifik, Dubes Tantowi memiliki catatan khusus tentang banyaknya pandangan negatif yang datang dari sejumlah pihak yang sengaja memojokkan nama Indonesia. "Kita semua melihat bagaimana para oknum ini memanfaatkan insiden yang terjadi di Papua.

Baca juga : Yuk Naik Kereta Api Di Hari Istimewa Kereta Api

Meskipun Pemerintah Pusat di bawah kepemimpinan Pak Jokowi telah menawarkan solusi dengan cara yang bermartabat, namun seringkali masih terdapat tuduhan pelanggaran HAM dan kejahatan kemanusiaan lainnya sebagaimana yang dihembuskan Veronika Koman dan rekan sejawatnya, termasuk satu negara di Pasifik, yang getol menginginkan Papua terpisah dari Indonesia," lanjutnya.

Beruntung, dunia tidak terpengaruh kabar bohong tersebut dan tetap menaruh kepercayaan penuh kepada Indonesia. "Sebagai penutup, saya ingin mengajak seluruh saudari dan setanah air bahwa di balik kebanggaan terpilih sebagai Dewan HAM PBB," simpul Tantowi. Ia menegaskan bahwa ini adalah awal yang bagus bagi Pemerintahan Indonesia baru di bawah Jokowi-Makruf Amin, untuk terus memimpin kemajuan Indonesia di masa mendatang. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.