Dark/Light Mode

Yuk Naik Kereta Api Di Hari Istimewa Kereta Api

Kamis, 26 September 2019 16:50 WIB
Kereta Api Argo Parahyangan dengan latar keindahan Bumi Parahyangan. (Foto: KAI)
Kereta Api Argo Parahyangan dengan latar keindahan Bumi Parahyangan. (Foto: KAI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bagi anda yang belum tahu mau kemana weekend ini, sebaiknya anda mencoba perjalanan menggunakan naik kereta api saja. Apalagi, Sabtu (28/9) bertepatan dengan Hari Kereta Api Nasional.

Tanggal 28 September setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Kereta Api Nasional. Karena pada 28 September 1945 silam, Angkatan Muda Kereta Api berhasil mengambil alih Balai Besar Kereta Api Bandung dari tangan kolonial Jepang.

Atas aksi patriotik dan momen tersebut, maka 28 September ditetapkan sebagai Hari Kereta Api Nasional di Indonesia. Hal ini sekaligus menandai berdirinya Djawatan Kereta Api Indonesia Republik Indonesia (DKARI) yang saat ini bernama PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Nah, salah satu cara merayakan Hari Kereta Api Nasional yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perjalanan menggunakan kereta api itu sendiri. Duduk sembari menyaksikan pemandangan alam, atau melihat suasana penumpang di kereta, atau sambil menikmati makanan khas restorasi kereta. Baik Kereta Priority, eksekutif, maupun kereta lokal atau commuter, masing-masing membawa kesan dan kenangan tersendiri.

Baca juga : Selidiki Titik Api Di Kalbar, Menhut Minta Kementan Ikut Edukasi Warga

Misalnya, KA Argo Parahyangan relasi Bandung-Gambir. Kereta ini melintas di jalur dengan bentang alam yang sangat indah. Baik disaksikan saat pagi hari begitu matahari terbit, maupun saat mulai senja. Kontur alam dengan perbukitan, sawah, dan sungai menjadi pemandangan yang memanjakan mata.

Apalagi, kereta ini melintas di atas Jembatan Cikubang yang tingginya 80 meter dan panjang 300 meter. Penumpang bisa menyaksikan lekukan-lekukan bukit bahkan air terjun kecil yang mengalir ke sungai.

Saat melewati Stasiun Purwakarta, penumpang bisa menyaksikan hal unik yakni kereta-kereta lama yang tertumpuk tinggi. Meski bukan area terbuka bagi penumpang, area ini kerap menjadi spot yang dinanti-nantikan karena menjadi pemandangan tersendiri.

Tak jarang para penumpang mengambil foto dari tempat duduknya. Lain lagi dengan KA Argo Bromo Anggrek relasi Gambir-Surabaya Pasar Turi. Sepanjang perjalanan, penumpang akan dihidangkan dengan pemandangan yang sangat luar biasa.

Baca juga : Jakarta Tetap Diistimewakan, Anies Percaya Jokowi

Selain pemandangan berpetak-petak sawah yang hijau dan perkebunan, ada juga pemandangan Laut Jawa yang bisa dinikmati dari jarak cukup dekat. Bahkan akan ada deburan ombak yang akan membuat penumpang merasa tidak bosan berjam-jam di dalam kereta.

Untuk kereta jarak dekat, ada Kereta Prambanan Ekpres yang menghubungkan Kutoarjo, Yogyakarta, dan Solo Balapan. Kereta komuter ini pun memiliki jalur yang cukup indah untuk dinikmati. Seperti Jembatan Progo dan jalur indah lainnya. Bahkan pemandangan persawahan dengan latar gunung-gunung yang indah.

Jika ingin pengalaman yang lebih berbeda, naik kereta kayu dengan lokomotif uap pun bisa dijajal di Stasiun Ambarawa menuju Stasiun Bedono dan sebaliknya. Pemandangan persawahan dan indahnya Rawa Pening dapat disaksikan dari dalam kereta kayu yang masih terawat dengan baik hingga kini.

Lokomotif uapnya pun menjadi daya tarik tersendiri karena benar-benar menggunakan lokomotif uap yang menjadi bagian cagar budaya kereta api milik KAI. Lokomotif uap ini menggunakan kayu jati yang dibakar untuk memanaskan mesin uapnya.

Baca juga : Wakil Ketua DPR Pimpin Delegasi Hadiri 40th General Assembly AIPA di Bangkok

Saat menaikinya, penumpang akan merasakan seperti suasana perjalanan kereta era kolonial Belanda dulu. Itu masih sedikit dari beberapa keseruan menikmati Hari Kereta Api Nasional. Bisa juga dengan mendatangi museum-museum kereta api seperti Museum Kereta Api Ambarawa, Museum Lawang Sewu, Museum Bondowoso, atau mengunjungi stasiun-stasiun dengan arsitektur indah yang masih dirawat hingga saat ini seperti Stasiun Tanjung Priok, Stasiun Jakarta Kota, Stasiun Semarang Tawang, Stasiun Cirebon sambil menaiki kereta-kereta yang berhenti di stasiun-stasiun tersebut.

“Saat ini, KAI juga tengah mengerjakan reaktivasi jalur Cibatu-Garut. Cibatu dan Garut pun memiliki potensi alam yang sangat indah. Harapannya, saat jalur ini sudah bisa dioperasikan, pariwisata dan ekonomi daerah sekitar menjadi maju pesat,” ujar Direktur Utama KAI Edi Sukmoro. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.