Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
RM.id Rakyat Merdeka - Banyak cara dilakukan agar pernikahan dapat dikenang, meski tidak berbiaya mahal. Namun, jangan sampai caranya merugikan orang lain.
Pasangan dari Indianapolis, Amerika Serikat (AS) ini misalnya. Mereka benar-benar mengejutkan pemilik dan pengunjung, karena menikah di kedai kopi tanpa izin. Istilahnya menggelar pop-up wedding.
Bahkan pernikahan tersebut menghalangi pelanggan lainnya yang berkunjung. Yang lebih menyebalkan, keluarga pasangan menikah tersebut memperlakukan pegawai seolah-olah mereka telah menyewa kedai tersebut.
Baca juga : Gerbang Dorong Penyelesaian Kasus Kekerasan Demi Pemilu Damai
Dalam akun Instagramnya, kedai kopi bernama Mansion Society itu memposting video acara pernikahan yang berlangsung pada malam pergantian tahun. Kedai kopi itu menuntut biaya tempat yang seharusnya dibayar pasangan itu.
Manajemen Mansion Society tidak bisa menggagalkan pernikahan itu karena awalnya mengira rombongan ini datang dari tempat pernikahan di sebelah. Mereka telah bekerja sama dengan Central State, manajemen penyewaan tempat pernikahan di gedung sebelahnya.
Asumsi ini dapat dimengerti, mengingat tamu pernikahan biasanya mampir ke kedai kopi itu setelah acara pernikahan di gedung sebelahnya. Namun, ternyata mereka rombongan yang berbeda.
Baca juga : Rela Kerja Tanpa Digaji
Pihak Mansion Society awalnya tidak berniat membagikan video tersebut ke media sosial, untuk menghormati pernikahan kedua mempelai. Namun, pihak pengantin kurang kooperatif dalam urusan pembayaran. Pengantin sudah dihubungi, dan diharuskan membayar biaya 500 dolar AS (sekitar Rp 7,7 juta) untuk acara pribadi tersebut. Harga ini termasuk harga minimum penyewaan dan tip untuk staf. Namun, pengantin wanita itu menyebut permintaan ini tidak masuk akal.
Pengantin wanita hanya mau membayar 200 dolar AS (sekitar Rp 3,1 juta). “Kami tunggu pembayaran dari pihak mempelai,” tulis tim Mansion Society di Instagram dengan menautkan instagram salah satu pendiri Mansion Society, Zorayda L.
“Kami tidak mengharapkan kompensasi apa pun dari mereka, namun mereka tidak melihat diri mereka salah dalam situasi ini,” lanjutnya.
Baca juga : 10 Perlengkapan Melukis Yang Wajib Dimiliki Oleh Pemula
Manajemen Mansion Society berharap, kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Mereka memohon kepada siapapun yang akan berpesta di kedai tersebut melakukan reservasi untuk acara pribadi.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya