Dark/Light Mode

Terima Surat Kepercayaan Dubes Afghanistan

Beijing Beri Isyarat Akui Rezim Taliban

Kamis, 1 Februari 2024 06:40 WIB
Duta Besar Taliban untuk China, Bilal Karimi kiri, menyerahkan Surat Kepercayaan kepada Presiden China Xi Jinping. Foto tersebut diunggah di platform X oleh juru bicara Taliban, Abdul Qahar Balkhi, pada 30 Januari 2024. Foto: Istimewa
Duta Besar Taliban untuk China, Bilal Karimi kiri, menyerahkan Surat Kepercayaan kepada Presiden China Xi Jinping. Foto tersebut diunggah di platform X oleh juru bicara Taliban, Abdul Qahar Balkhi, pada 30 Januari 2024. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - China memberi isyarat mengakui pemerintahan Taliban. Hal itu tercermin dari keputusan Presiden China Xi Jinping menerima Surat Kepercayaan Duta Besar Afghanistan untuk China Mawlawi Asadullah Bilal Karimi.

Karimi yang ditunjuk Pemerintah Afghanistan yang dijalankan Taliban, termasuk di antara 42 dubes yang diterima Xi, dalam upacara resmi di aula yang disebut Great Hall of the People, Beijing, Selasa (30/1/2024).

Baca juga : Kembalikan Kepercayaan Publik Dan Taring KPK, AMIN Bakal Revisi UU KPK

Dari rekaman video CCTV, Xi menyampaikan pesan politik melalui pidatonya kepada para kepala misi diplomatik yang baru diangkat itu. Xi mengatakan, China mengupayakan persaha­batan yang mendalam dan kerja sama yang saling menguntung­kan dengan negara mereka.

Juru Bicara Taliban Zabihul­lah Mujahid mengatakan, China telah memahami apa yang tidak dipahami negara-negara lain di dunia.

Baca juga : Bazar Sembako Murah Relawan Mak Ganjar Diserbu Masyarakat Di Medan

“Kita tidak berada di dunia yang hanya memiliki satu kutub,” kata Mujahid di platform media sosial, X. Ia juga menyerukan Rusia, Iran, dan negara-negara lain untuk mengambil lang­kah serupa dan meningkatkan hubungan diplomatik dan bilateraldengan Kabul.

Sebelumnya, Dubes Afghani­stan untuk Uni Emirat Arab Javid Ahmad menyebut lang­kah China sebagai tindakan pengakuan.

Baca juga : Pertamina Patra Niaga Jamin Distribusi Barang Sesuai Regulasi Kemendag

“Isyaratnya jelas, karena tidak ada kepala negara yang akan menerima mandat duta besar, kecuali mereka mengakui pe­merintahnya. Dalam hal ini, kepemimpinan China memper­lakukan utusan Taliban dengan cara yang sama seperti duta be­sar lainnya, yang merupakan in­dikasi jelas adanya pengakuan,” kata Ahmad kepada Voice of America.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.