Dark/Light Mode

PMI Berikan Layanan Kesehatan Door To Door Untuk Pengungsi Di Gaza

Minggu, 11 Februari 2024 13:42 WIB
Layanan kesehatan door to door yang dilakukan Palang Merah Indonesia (PMI) di Gaza, Palestina. (Foto: IST)
Layanan kesehatan door to door yang dilakukan Palang Merah Indonesia (PMI) di Gaza, Palestina. (Foto: IST)

RM.id  Rakyat Merdeka - Palang Merah Indonesia (PMI) bekerjasama dengan Lembaga Bantuan Medis meluncurkan layanan kesehatan door to door di Gaza, Palestina.

Layanan ini dilakukan dari tenda ke tenda di pusat-pusat pengungsian, untuk memastikan bahwa warga yang sakit mendapatkan akses ke layanan kesehatan yang diperlukan.

Ketua Tim Kemanusiaan PMI untuk Gaza, Arifin Muh Hadi, menjelaskan bahwa layanan door to door ini diberikan untuk memudahkan pengungsi yang sulit bergerak ke fasilitas kesehatan darurat.

Apalagi, dengan cuaca dingin saat ini, diperparah dengan buruknya sistem sanitasi membuat banyak pengungsi jatuh sakit.

Baca juga : Skrining Kesehatan Petugas Pemilu untuk Potret Kondisi Kesehatan Nasional

"Layanan Kesehatan Keliling ini merupakan upaya PMI dalam mendekatkan layanan kesehatan bagi warga pengungsi yang sakit," kata Arifin dalam keterangannya, Minggu (11/2).

Sejauh ini, PMI telah memberikan layanan kepada 1000 pasien di pengungsian. Mereka berkomitmen untuk melanjutkan upaya ini ke pusat-pusat pengungsian lainnya. 

Menurut Arifin, pendekatan layanan kesehatan keliling menjadi solusi efektif mengingat terbatasnya fasilitas kesehatan (faskes) di Gaza. Faskes yang ada di Gaza tidak sebanding dengan membludaknya jumlah pasien.  

"Pendekatan layanan kesehatan keliling ini sangat efektif mengingat jumlah rumah sakit yang beroperasi semakin berkurang, sementara itu kapasitas tampung pasien di rumah sakit yang ada juga sangat terbatas” ungkap Arfin.

Baca juga : PSI Perkuat Kapasitas Saksi Di TPS Untuk Cegah Kecurangan

Pendekatan ini mendapatkan dukungan dari Kepala Penanggulangan Bencana PMI Pusat, Ridwan Sobri Carman. Ia menjelaskan bahwa relawan PMI terbagi menjadi dua tim yang masing-masing dilengkapi oleh satu dokter dan dua perawat. 

"Kedua tim medis ini terus menyasar beberapa penampungan pengungsi di Rafah Gaza maupun Younis," tuturnya.

Pada hari ke-128 serangan Israel di Gaza Palestina, infrastruktur kesehatan menjadi salah satu korban utama. 

Rumah sakit di Gaza yang menjadi sasaran serangan menyebabkan terhenti nya sejumlah layanan kesehatan, menciptakan kondisi krisis kesehatan di tengah masyarakat.

Baca juga : PMI Bangun Dapur Umum Untuk Warga Gaza Di El-Arish

Berdasarkan laporan UNRWA, akses listrik dan air yang terbatas mempengaruhi fungsi dan pelayanan kesehatan. 

Hanya empat dari 22 Pusat Layanan Kesehatan UNRWA yang masih beroperasi. Hal ini menimbulkan bencana kesehatan yang luar biasa.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.