Dark/Light Mode

Koridor Utara-Selatan Jadi Alternatif Terusan Suez Dibahas Kazan Forum

Rabu, 6 Maret 2024 12:24 WIB
KazanForum yang berlangsung di Rusia pada 18-19 Maret 2023 lalu. (Foto: Ist)
KazanForum yang berlangsung di Rusia pada 18-19 Maret 2023 lalu. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam lanskap logistik global yang terus berubah, Koridor Transportasi Internasional "Utara - Selatan" (INSTC) dan Rute Maritim Utara menjanjikan revolusi dalam pengiriman barang antara Eropa dan Asia.

Pada 2024, proyek besar ini akan lebih aktif dikembangkan, sebagaimana dibahas dalam forum ekonomi internasional "Rusia - Dunia Islam: KazanForum" 2023.

Pengangkut kargo dari negara-negara Eurasia mengantisipasi pembukaan rute cepat baru dari Samudera India dan Teluk Persia menuju Laut Kaspia, dan selanjutnya ke pelabuhan Rusia di Laut Baltik dan utara, melalui kereta api. 

Di Iran, pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan jaringan kereta api nasional melalui Rasht dengan infrastruktur pelabuhan Laut Kaspia hampir rampung. Sementara itu, koridor "Utara-Selatan" juga mengembangkan rute darat barat dan timur di sekitar Laut Kaspia melalui Azerbaijan, Kazakhstan, dan Turkmenistan.

Baca juga : Seleris Jadi Solusi Inovatif Dan Kreatif Bantu Lembaga Keuangan

Menurut para ahli KazanForum, koridor ini akan memfasilitasi transit barang yang cepat dan lancar ke Eropa, menghubungkan Rusia dengan negara-negara Teluk Persia. Waktu pengiriman kontainer bisa dipotong lebih dari setengah dibandingkan rute perdagangan tradisional.

Sebagai contoh, pengiriman dari St. Petersburg ke Mumbai melalui koridor ini hanya memakan waktu sekitar 10-20 hari, berbanding 30-45 hari melalui Terusan Suez. Biaya pengiriman diperkirakan turun hingga 30-40 persen, dengan volume arus barang yang meningkat secara signifikan.

Rusia berencana menginvestasikan 280 miliar rubel untuk pengembangan koridor ini hingga 2030. Wakil Perdana Menteri Pertama Federasi Rusia, Marat Khusnullin, memperkirakan bahwa pada tahun depan, perputaran kargo antara Rusia dan negara-negara di wilayah Kaspia, Asia Selatan dan Tenggara, serta Teluk Persia akan meningkat dua kali lipat menjadi 30 juta ton, dan pada 2030 menjadi 35 juta ton, naik 155 persen dari tahun 2021.

Modernisasi lebih lanjut diperkirakan akan meningkatkan kapasitas koridor hingga lebih dari 100 juta ton kargo per tahun. Investasi dalam proyek ini dipandang memiliki potensi ekonomi yang besar.

Baca juga : Dapil Sulawesi Selatan II: Anak Menteri Berhadapan dengan Ahli Karate

Ketua Organisasi Promosi Perdagangan Iran, Alireza Peyman-Pak, menekankan pentingnya menciptakan infrastruktur pelabuhan yang memadai di Laut Kaspia untuk memaksimalkan potensi bisnis.

Koridor "Utara-Selatan" adalah model multimodal yang mengintegrasikan jalur laut, kereta api, dan jalan raya, dengan total panjang rute mencapai 7.200 kilometer. Proyek ini telah menyatukan negara-negara seperti Azerbaijan, Kazakhstan, Turkmenistan, Iran, India, Irak, Tajikistan, dan Uzbekistan dalam pengembangan infrastruktur dan solusi logistik bersama.

Minat investasi dan pengembangan teknologi koridor ini juga ditunjukkan oleh Uni Emirat Arab.  Menteri Perdagangan Luar Negeri UEA, Thani bin Ahmed Al-Zeyoudi, menyatakan bahwa proyek ini membuka peluang baru untuk pengembangan pelabuhan di Teluk Persia, memungkinkan pembangunan logistik yang lebih luas.

Koridor "Utara-Selatan" tidak hanya menjanjikan efisiensi logistik yang lebih tinggi tetapi juga membuka akses ke pasar baru, memperkuat potensi transit, dan mendukung pertumbuhan ekonomi negara-negara peserta proyek. Dengan investasi yang strategis dan kerja sama internasional, koridor ini berpotensi menjadi tulang punggung perdagangan antara Eropa dan Asia di masa depan.

Baca juga : Gempa M5,6 Guncang Kuta Selatan Bali, Getaran Terasa Hingga Mataram

Peluang baru untuk pengiriman barang yang lebih cepat dan andal di benua ini, termasuk di sepanjang Rute Laut Utara, akan dibahas pada KazanForum berikutnya pada Mei 2024 dengan partisipasi negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam.

KazanForum adalah platform utama untuk interaksi bisnis antara Rusia dan negara-negara dunia Islam. Tujuan dari forum ini adalah untuk memperkuat hubungan perdagangan, ekonomi, ilmu pengetahuan, teknis, pendidikan, sosial dan budaya antara daerah Federasi Rusia dan negara-negara Organisasi Kerjasama Islam dengan beranggotakan 57 negara. KazanForum akan diselenggarakan pada 14-19 Mei 2024, di  Rusia, Republik Tatarstan, Kazan. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.