Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kata Lionel Messi Usai Argentina Keok Di Laga Perdana Olimpiade
- Argentina Vs Irak, Tim Tango Dilarang Mengeluh
- Ini Penjelasan RSCM Soal 60 Anak Yang Jalani Cuci Darah
- Gempa Terkini M 3,9 Guncang Kuningan, Getaran Terasa Hingga Ciamis dan Banjar
- KCIC Tambah Jumlah Perjalanan Whoosh Jadi 62 Per Hari Tahun Depan
Amerika Abstain, Israel Mutung
Resolusi Gencatan Senjata Di DKK PBB Berjalan Mulus
Rabu, 27 Maret 2024 06:20 WIB
![Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield memberikan suara abstain dalam resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB di Markas Besar PBB di New York pada 25 Maret 2024. ANGELA WEISS / AFP Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield memberikan suara abstain dalam resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB di Markas Besar PBB di New York pada 25 Maret 2024. ANGELA WEISS / AFP](https://rm.id/images/img_bg/img-750x390.jpg)
RM.id Rakyat Merdeka - Dunia menyambut gembira lahirnya resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB yang mendesak gencatan senjata di Gaza, Senin (25/3/2024). Keputusan itu diharapkan segera direalisasikan di lapangan.
Berbagai ucapan syukur mengalir dari negara sahabat yang sudah lama menantikan perdamaian di Palestina.
Hanya Israel yang kecewa dengan keberadaan resolusi tersebut. Negara Zionis itu juga kesal karena Amerika Serikat (AS) abstain dalam pemungutan suara DK PBB, Senin (25/3/2024), sehingga pengesahan resolusi berjalan mulus. Sementara 14 anggota DK PBB lainnya mendukung resolusi tersebut.
AS menilai resolusi itu tidak sempurna karena tidak disetujui keseluruhan, 15 anggota DK PBB.
Baca juga : Bos “Rider” Ikut Main Proyek Di Kementan
Resolusi DK PBB itu mendesak gencatan senjata segera dijalankan selama bulan suci Ramadan, menyerukan gencatan senjata yang langgeng, pembebasan semua sandera yang ditahan Hamas di Gaza dan penghormatan terhadap hukum internasional dari masing-masing pihak terkait penahanan.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Palestina dalam sebuah pernyataan menjelaskan mengadopsi resolusi tersebut adalah sebuah langkah ke arah yang benar untuk mengakhiri invasi Israel, memungkinkan masuknya bantuan dan memulai pemulangan para pengungsi.
Kemlu juga meminta negara-negara anggota DK PBB agar segera memenuhi tanggung jawab hukum mereka untuk segera menerapkan resolusi tersebut.
Termasuk menekankan pentingnya mencapai gencatan senjata permanen setelah bulan Ramadan, mengamankan masuknya bantuan, berupaya membebaskan tahanan dan mencegah pengungsian paksa.
Baca juga : Dinikahi Bule Australia
Pejabat Hamas, Basem Naim, menegaskan, pihaknya berkomitmen terhadap ketentuan resolusi tersebut. Dia mengatakan, Israel harus bertanggung jawab dengan menaatinya.
“Adalah peran komunitas internasional untuk mewajibkan Israel dan mengakhiri standar ganda ini,” ujar Naim dikutip Al Jazeera, Selasa (26/3/2024).
Kemlu Indonesia menyambut baik DK PBB yang berhasil mengadopsi resolusi gencatan senjata di Gaza. Indonesia juga berharap resolusi gencatan senjata di Gaza tersebut mengikat secara hukum dan dapat diimplementasikan sesegera mungkin.
“Indonesia menyambut baik adopsi Resolusi DK PBB 2728 (2024) yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza. Indonesia menyerukan agar resolusi yang mengikat secara hukum ini segera diimplementasikan oleh seluruh pihak,” bunyi pernyataan resmi Kemlu Indonesia, Selasa (26/3/2024).
Baca juga : Soal Gugatan Pemilu Ulang, Gibran Sindir Anies-Ganjar
Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Alekseyevich Nebenzya mengatakan, Moskow berharap resolusi tersebut akan digunakan untuk kepentingan perdamaian dan menghentikan operasi tidak manusiawi Israel terhadap Palestina.
“Kami percaya pada dasarnya penting untuk memberikan suara yang mendukung perdamaian. Dewan harus terus berupaya mencapai gencatan senjata permanen,” ujarnya.
Duta Besar Prancis untuk PBB Nicolas de Riviere mengatakan, pengesahan resolusi tersebut menunjukkan DK PBB masih dapat bertindak dan berkontribusi dalam menemukan solusi bagi krisis di Jalur Gaza.
Dia menambahkan bahwa krisis ini belum berakhir dan bahwa badan yang beranggotakan 15 negara ini harus tetap bergerak dan segera mulai bekerja.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya