Dark/Light Mode

Sadiq Khan Terpilih Lagi Jadi Wali Kota

London Buktikan Tidak Terjangkit Islamophobia

Senin, 6 Mei 2024 06:20 WIB
Wali Kota London Sadiq Khan bersama pendukungnya di London, Inggris, 1 Mei 2024. Foto: REUTERS/ CHRIS J RATCLIFFE
Wali Kota London Sadiq Khan bersama pendukungnya di London, Inggris, 1 Mei 2024. Foto: REUTERS/ CHRIS J RATCLIFFE

RM.id  Rakyat Merdeka - Politisi Inggris keturunan Pakistan, Sadiq Khan, kembali menang untuk ketiga kalinya dalam Pemilihan Umum Wali Kota London, Sabtu (4/5/2024). Hal ini menunjukkan warga Ibu Kota Inggris tersebut, tidak terjangkit virus Islamophobia.

Khan menang telak atas calon Partai Konservatif (Tory) Susan Hall. “Adalah sebuah kehor­matan bisa terpilih kembali untuk ketiga kalinya,” ujar Khan di hadapan para pendukungnya.

Khan sudah menjalankan tugasnya sebagai Wali Kota London sejak 2016. Saat itu dia menggantikan Boris Johnson yang kemudian menjadi Perdana Menteri (PM) Inggris.

Baca juga : Kata Dewan Pengawas,Sidang Etik Jalan Terus

Kemenangan Khan untuk ketiga kalinya secara berturut-turut ini pantas dicatatkan dalam sejarah Inggris.

Pada 2016, ia menjadi pe­mimpin Muslim pertama di negara-negara Barat. Professor ilmu kebijakan publik Queen Mary University of London Pat­rick Diamond itu mengatakan, kemenangan Khan adalah bukti bahwa London masih menghar­gai keberagaman dan menolak Islamofobia.

“Kemenangannya ini adalah penegasan bahwa politisi Muslim terkemuka dapat memimpin Lon­don yang dikenal liberal dan kos­mopolitan,” ujar Diamond diku­tip Guardian, Minggu (5/5/2024).

Baca juga : Ogah Ajak Pacar Login

Kemenangan Khan disambut gembira para pendukungnya, di Instagram dan X, Minggu (5/5/2024). Para netizen mende­saknya untuk naik kelas jadi Perdana Menteri.

“Selamat untuk tugas empat tahun ke depan. Ada rencana jadi perdana menteri?” cuit seorang netizen bernama Kezia Cole­man di X.

“Ayo lanjutkan tugas luar biasa di London. Seluruh warga Inggris harus merasakan sentuhan ajaib anda @SadiqKhan,” sahut netizen lainnya.

Baca juga : Senang Solo Karier, Anies Tak Tertarik Bikin Partai

Khan telah menghadapi dis­kriminasi halus dan terbuka sepanjang kariernya karena etnis dan agamanya. Beberapa kecaman paling tajam datang dari Donald Trump. Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) itu berseteru dengan Khan, saat dia menyerang janji kampanye Trump pada 2015 yang melarang umat Islam memasuki AS.

Meski sukses dalam Pemilu, Khan bukanlah Wali Kota yang populer. Ia menghadapi banyak masalah dan dibayangi berbagai krisis. Pertama, keluarnya Ing­gris dari Uni Eropa yang dikenal dengan sebutan Brexit (British Exit), yang melemahkan industri jasa keuangan yang berkembang pesat di London dan pandemi Covid-19, yang menyebabkan krisis biaya hidup.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.