Dark/Light Mode

Bicara Di Qatar Economic Forum, Prabowo Beberkan Jurus Ekonomi RI Tembus 8%

Kamis, 16 Mei 2024 08:15 WIB
Presiden terpilih Prabowo Subianto saat menjadi pembicara di Qatar Economic Forum, Rabu (15/5/2024). (Foto: Instagram Prabowo)
Presiden terpilih Prabowo Subianto saat menjadi pembicara di Qatar Economic Forum, Rabu (15/5/2024). (Foto: Instagram Prabowo)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden terpilih, Prabowo Subianto mengaku optimis, ekonomi Indonesia ke depan akan semakin baik. Bahkan, dia menargetkan ekonomi bisa tumbuh hingga 8 persen. Salah satu jurus yang akan dipakainya yakni melanjutkan program hilirasasi dari Presiden Jokowi. 

Pernyataan itu disampaikan Prabowo saat menjadi pembicara di Qatar Economic Forum, Rabu (15/5/2024). Acara yang digelar di Doha, Qatar ini, dihadiri investor dan perwakilan negara asing. 

Dalam forum yang berlangsung selama 1 jam dan dipandu oleh moderator Haslinda Amin itu, Prabowo bicara tentang program kerjanya untuk 5 tahun ke depan. Mulai dari ketahanan pangan, perbaikin gizi, target pertumbuhan ekonomi. 

Prabowo mengatakan, pembangunan sebuah negara adalah proses yang berkelanjutan. Untungnya, tambah dia, Presiden Joko Widodo telah menanamkan fondasi yang kuat untuk masa depan Merah Putih yang lebih cerah. 

"Presiden Joko Widodo telah membangun fondasi yang kuat. Saya bertekad untuk membangun fondasi itu. Fokus utama saya adalah ketahanan pangan,” kata Prabowo.

Ketika ditanya mengenai prioritas, Prabowo menekankan pentingnya kemandirian dan keamanan pangan, serta energi. Ketahanan pangan, kata dia, akan jadi prioritas utama dalam pemerintahannya. 

Baca juga : Menteri Zulhas Di Rakernas IMA: Terus Berkontribusi Buat Ekonomi RI

“Indonesia harus swasembada pangan, kemudian ketahanan energi, kecukupan energi. Kami bertekad untuk mengentaskan kemiskinan, dengan kampanye besar-besaran, upaya besar-besaran,” bebernya. 

Melanjutkan dialognya dengan Kepala Koresponden Internasional, Asia Tenggara dari Bloomberg tersebut, Prabowo dengan tegas menyatakan tekadnya untuk menuntaskan masalah gizi bagi anak-anak Indonesia. Caranya dengan memaksimalkan program makan siang gratis, sebagaimana janjinya saat kampanye. 

“Saya bertekad untuk menghilangkan kelaparan di rakyat kami. Kami telah mempelajari ini. Kami telah mempelajari semua angkanya, dan kami sangat yakin bahwa kami bisa melakukannya,” ujar Menteri Pertahanan ini.

Untuk pendanaan program ini, Prabowo bilang Indonesia memiliki tradisi pengelolaan fiskal yang hati-hati. Bahkan, dalam kepemimpinannya nanti, Prabowo akan lebih efisien, berani dan melakukan tata kelola yang baik. 

Pada kesempatan ini, Prabowo juga menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan kebijakan hilirisasi industri. 

“Kita harus melindungi kepentingan kita dalam arti kita harus mendapatkan nilai tambahnya. Kita tidak bisa terus menerus mengimpor barang-barang industri. Ini tidak baik bagi rakyat kita. Kita tidak akan menjadi masyarakat industri yang maju, jika kita hanya menjadi produsen bahan mentah saja,” tutur mantan Danjen Kopassus itu. 

Baca juga : Di Pertemuan WEF, Airlangga Beberkan Kunci Transisi RI Menuju Ekonomi Hijau

Prabowo meyakini rancangan kerjanya ini akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bahkan, bisa mengantarkan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8 persen. 

"Saya sangat yakin, saya sudah berbicara dengan para pakar dan mempelajari angkanya. Saya yakin, kita dapat dengan mudah mencapai 8 persen. Saya bertekad melampauinya," tegas Prabowo, optimis. 

Ketika ditanya Haslinda Amin kapan hal itu bisa terjadi, Prabowo optimis sebelum jabatannya berakhir di 2029. "Ya mungkin (harapannya) bisa (terwujud) dalam dua tiga tahun ke depan," sambungnya. 

Ditambah lagi kebijakan hilirisasi yang dinilai Prabowo bakal menjadi kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi ke depan. Sekalipun, hilirisasi masih akan membutuhkan waktu beberapa tahun. 

"Kita ingin go-green dengan cara yang sangat cepat. Kita ingin memproduksi diesel dari minyak kelapa sawit dan ini akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang sangat kuat," beber politisi berusia 72 tahun itu. 

"Selama ini, kita mengimpor 20 miliar dolar AS setiap tahun untuk diesel. Jadi, dapat dibayangkan penghematan yang akan kita dapat jika kita beralih ke biofuel," sambungnya. 

Baca juga : Bamsoet Harap Kabinet Baru Prabowo-Gibran Diisi Figur Kompeten

Prabowo menegaskan, Indonesia bukan negara proteksionis. Selama ini, Indonesia berupaya melindungi kepentingan nasionalnya. Termasuk di antaranya mengolah kekayaan alamnya sendiri dan mengurangi ketergantungan dari produk-produk impor. 

"Kami bukan negara proteksionis, yang kami lakukan sangat masuk akal, dan negara mana pun di dunia akan berjuang atau melindungi kepentingan nasional rakyat mereka," tegasnya. 

Prabowo kembali menegaskan, Indonesia berkeinginan untuk mendapatkan manfaat penuh dari sumber daya alamnya. Sehingga hilirisasi pun menjadi salah satu kebijakan utama yang saat ini diterapkan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.