Dark/Light Mode

Netanyahu Pastikan Perang Di Gaza Akan Berakhir, Tapi Perang Baru Bakal Meletus

Senin, 24 Juni 2024 08:47 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu (Foto: Getty Images via CNN International)
PM Israel Benjamin Netanyahu (Foto: Getty Images via CNN International)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menegaskan, fase intens perang dengan Hamas di Gaza akan segera berakhir. Namun, perang baru akan dibuka di perbatasan utara Israel dengan Lebanon.

“Bukan berarti perang selesai. Perang tahap ini, akan berakhir di Rafah. Ini benar. Tapi, kami akan terus memangkas rumput,” kata Netanyahu kepada Channel 14 Television dalam wawancara one-on-one pertamanya dengan media lokal Israel sejak 7 Oktober 2023, Minggu (23/6/2024).

Netanyahu juga menyatakan kesiapannya untuk membuat kesepakatan parsial dengan Hamas, dalam upaya mengembalikan beberapa sandera. Sambil menekankan pernyataan, bahwa perang masih akan berlanjut setelah gencatan senjata. Demi mencapai tujuan menghilangkan Hamas.

"Saya belum mau menyerah," kata Netanyahu.

Baca juga : Sidak SPPBE Di Riau, Pertamina Pastikan Pengisian LPG Sesuai Standar

"Setelah fase intens ini berakhir, kami memiliki kemungkinan untuk mengalihkan beberapa kekuatan ke wilayah utara," tandasnya.

Pengakhiran perang Gaza dan rencana menciptakan perang baru dilakukan Israel untuk dua tujuan. Pertama, tujuan perlindungan. Kedua, tujuan membawa pulang sandera Israel.

"Jika kita bisa melakukannya secara politis, itu bagus. Kalau tidak, kami akan melakukannya dengan cara lain. Tapi satu hal pasti, kami akan membawa semua warga Israel kembali ke rumah, semua penduduk di utara dan selatan,” tandas Netanyahu.

Hizbullah, gerakan Islam yang didukung Iran dengan salah satu pasukan paramiliter paling kuat di Timur Tengah, telah melakukan serangan mematikan dari Lebanon selatan, yang menargetkan daerah di Israel utara sejak 8 Oktober 2023. Atau sehari setelah serangan Hamas terhadap Israel.

Baca juga : Kemendikbudristek Ingatkan Peran Kebudayaan Dalam Pembangunan Nasional

Serangan Hizbullah ini telah ditanggapi Israel dengan serangan yang telah membunuh militan Hizbullah, di antaranya komandan senior.

Saat ini, puluhan ribu warga Israel telah dievakuasi dari rumah mereka di Israel utara, karena konflik yang sedang berlangsung.

Ditanya soal solusi mengakhiri konflik dengan Hizbullah melalui kesepakatan atau perang, Netanyahu hanya menjawab simpel.

Dia bilang, jika ada kesepakatan, itu akan menjadi kesepakatan sesuai persyaratan Israel. Yang pasti, Israel tidak akan mengakhiri perang, meninggalkan Gaza, dan meninggalkan Hamas secara utuh

Baca juga : Nggak Betah Di Milan, Theo Hernandez Mau Balik Ke Real Madrid

"Saya menolak meninggalkan Hamas secara utuh. Kita perlu menghilangkan mereka," tegas Netanyahu.

Serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, dilaporkan menewaskan sekitar 1.200 orang dan mengakibatkan 250 orang tersandera.

Sementara serangan balasan Israel, menurut catatan Kementerian Kesehatan di Gaza, hingga saat ini telah mengakibatkan 37 ribu orang kehilangan nyawa.


 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.