Dark/Light Mode

Pemilu AS 2020

Joe Biden Bidik Kamala Harris Cawapres

Jumat, 6 Desember 2019 09:47 WIB
Joe Biden dan Kamala Harris (Foto Reuters)
Joe Biden dan Kamala Harris (Foto Reuters)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sehari setelah Kamala Harris mengumumkan pengunduran dirinya sebagai kandidat calon Presiden Amerika Serikat (AS) Partai Demokrat, Joe Biden menyuarakan keinginannya mengajak Harris sebagai cawarpresnya. Itu jika nanti Biden lolos menjadi capres dari Partai Demokrat.

"Senator Harris punya kapasitas yang memadai untuk menjadi apa yang dia janjikan selama ini. Saya sudah ngobrol dengannya. Dia bisa jadi presiden suatu saat nanti, saya mengajak dia jadi cawapres," kata Biden di Iowa, Rabu (4/12).

Biden yakin, jika nanti Harris jadi cawapres, kemungkinan besar jalannya menjadi Presiden AS makin terbuka lebar. Harris belum mengumumkan menerima ajakan Biden.

Baca juga : AS Roma Vs AC Milan, Srigala Krisis Punggawa

Biden dan Harris dikenal saling serang dalam debat kandidat yang sudah dilaksanakan sejumlah stasiun televisi lokal. Namun, Biden mengaku dia tidak punya dendam apapun kepada Harris. Biden malah memuji mantan rivalnya itu.

"Dia itu penuh perhitungan dan memang handal. Sayang sekali kalau dia mundur," ujar Biden yang masih dalam tur kampanye 'No Malarkey' di Negara Bagian Iowa dikutip Politico.

Tim penasihat kampanye Biden mengatakan, jika Harris setuju menjadi pendamping Biden dalam pilpres, ini akan menjadi nilai tambah bagi pencalonan Biden. Tim kampanye Biden bahkan pernah menyarankan Biden untuk menggandeng bekas kandidat gubernur Georgia Stacey Abrams dan Wali Kota Atlanta Keisha Lance Bottoms sebagai calon pendampingnya nanti. Namun, kini tim kampanye Biden melihat Harris sebagai kandidat pendamping yang jauh lebih potensial.

Baca juga : Jelang Implementasi B30 di 2020, Pengetahuan Biodiesel Kian Diterima Mahasiswa

Harris mengumumkan pengunduran dirinya pada Selasa (3/12). Harris mengaku kesulitan mengumpulkan dana kampanye sehingga harus mundur. Dia meninggalkan 15 kandidat lain dalam pertempuran memperebutkan satu posisi yang akan melawan Donald Trump dalam pemilihan yang akan berlangsung pada November 2020.

Harris merupakan politikus Demokrat yang vokal terhadap Trump dan berulang kali menyerukan pemakzulannya. Performa Harris dalam jajak pendapat menurun sejak masuknya nama baru yang punya banyak uang, miliarder Michael Bloomberg.

Setelah mengalami stagnasi di tempat ke-5 dalam jajak pendapat, dengan dukungan di bawah 4 persen, Harris turun ke posisi 6 setelah kehadiran Bloomberg. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.