Dark/Light Mode

Ngumpul Di Wisma Duta KBRI, Moskow

Warga Rusia Berbagi Cerita Soal Indonesia

Kamis, 12 Desember 2019 21:19 WIB
Warga Rusia berbicara di Wisma Duta KBRI Moskow, Selasa (10/12). Foto: Kedubes RI Untuk Rusia
Warga Rusia berbicara di Wisma Duta KBRI Moskow, Selasa (10/12). Foto: Kedubes RI Untuk Rusia

RM.id  Rakyat Merdeka -
Sebanyak 90 warga Rusia pecinta Indonesia, ngumpul di Wisma Duta KBRI Moskow, Selasa (10/12). Tujuannya berbagi rindu dan cerita soal negeri yang mereka kagumi ini.  

Warga Rusia yang dikenal dengan sebutan Indonesianis ini hadir memenuhi Wisma Duta dalam pertemuan dengan Duta Besar RI untuk Rusia, M. Wahid Supriyadi. Para Indonesianis ini tak hanya berasal dari generasi lanjut usia yang mengenal dan mendalami Indonesia sejak awal kemerdekaan. Ada juga yang berasal dari generasi milenial. Di antara mereka ada yang mengenakan pakaian batik.

Para Indonesianis ini berasal dari berbagai kalangan. Pengusaha, akademisi, perwakilan organisasi kemasyarakatan, pecinta seni budaya, dan kalangan perguruan tinggi. Di antara yang hadir adalah mahasiswa yang mempelajari Bahasa Indonesia di perguruan tinggi di Rusia dan masyakarat Rusia yang mempelajari seni budaya dan Bahasa Indonesia di KBRI Moskow. 

Tidak ketinggalan juga para alumni penerima beasiswa pemerintah Indonesia, yaitu Darmasiswa dan Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI). Hadir juga perwakilan dari batik school Moscow, State Museum of oriental Art, Moscow State Tchaikovsky Conservatory, dan Lembaga Kerja Sama Persahabatan Rusia dengan Indonesia (LKPI).

Baca juga : Jokowi Bapak Sawit dan Biodiesel Indonesia

Para Indonesianis berdialog dan berbagi cerita, pengetahuan, atau pengalaman antara satu sama lainnya tentang Indonesia. 

Mikhail Kuritsyn dari LKPI dan Ketua Dewan Bisnis Rusia-Indonesia bercerita tentang bagaimana menjalin bisnis dengan Indonesia. Duta Besar Vladimir Plotnikov yang lebih dari 20 tahun bertugas di Indonesia sebagai diplomat juga menyampaikan pengalamannya saat di Indonesia. 

Anna Mamedova, bercerita tentang kecintaannya pada seni budaya Indonesia dan selama ini mempelajari gamelan di KBRI Moskow. Ia juga menceritakan pengalamannya mengikuti program Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) di Bali pada Mei-Agustus 2019. 

Elizaveta Semyonova, mahasiswi Institute of Asian and African Studies (ISAA) berbagi pengalaman mengikuti lomba pidato Bahasa Indonesia dan mendapat kesempatan menghadiri HUT ke-74 Kemerdekaan di Istana Merdeka, Jakarta.

Baca juga : China Tawarkan Beasiswa untuk Santri Indonesia

Sementara, Elvira Gaynullina, mahasiswi Akademi Diplomatik Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia menyampaikan ketertarikan yang tinggi untuk mempelajari Indonesia. Ia sangat gembira berkesempatan dipilih sebagai peserta dari Rusia pada Bali Democracy Student Conference (BDSC) III yang baru saja digelar di Bali pada 5-6 Desember 2019.

Kecintaan warga Rusia tidak lekang oleh waktu meskipun hubungan Indonesia dan Rusia mengalami pasang surut. Tidak sedikit warga Rusia Indonesianis ini yang lebih dari separuh atau hampir seluruh usianya menekuni Indonesia, seperti Prof. Alexei Drugov yang kini berusia 82 tahun. 

Pada usia 23 tahun Alexei Drugov lulus Moscow State Institute of International Relations (MGIMO) sebagai ahli ketimuran dengan penguasaan bahasa Indonesia. Tahun 1961-1962 ia menjadi juru bahasa perwira Angkatan Laut RI yang belajar tentang kapal selam di Vladivostok dan tahun 1962-1964 menjadi juru bahasa militer Uni Soviet di Indonesia. Setelah itu, ia menjadi pengajar Bahasa Indonesia dan studi Indonesia di salah satu perguruan tinggi di Moskow dan menulis banyak buku atau artikel tentang Indonesia.

Dubes Wahid Supriyadi dalam dialog dengan para Indonesianis ini menyampaikan apresiasi yang tinggi atas peran dan kontribusi yang diberikan dalam mempererat hubungan bangsa Indonesia dengan Rusia. Kerja sama kedua negara terus mengalami peningkatan di berbagai bidang, seperti pariwisata dan sosial budaya. 

Baca juga : Sudah Minta Maaf, Kemenpora Maklumi Filipina Soal Salah Bendera Indonesia

“Peran dan kontribusi para Indonesianis di Rusia akan terus dibutuhkan dalam menjembatani hubungan kedua negara. Kalau dulu para Indonesianis dikenal dari kalangan yang hidup pada masa Presiden Soekarno, namun saat ini saya bangga karena hadir juga dari kalangan milenial,” kata Dubes Wahid Supriyadi.

Dubes Wahid menggarisbawahi pada tahun 2020 Indonesia dan Rusia akan memperingati 70 Tahun hubungan diplomatik. Oleh karena itu diharapkan dukungan dan peran serta para Indonesianis dalam peringatan tersebut untuk lebih mempererat hubungan kedua bangsa. [KRS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.