Dark/Light Mode

Oposisi India Protes Pencalonan Narendra

Senin, 21 Januari 2019 12:26 WIB
Narendra Modi (Foto Indianexpress)
Narendra Modi (Foto Indianexpress)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wilayah timur kota Kolkata, India dipenuhi massa kubu oposisi. Mereka turun ke jalan, memprotes pencalonan kembali Perdana Menteri India Narendra Modi pada pemilu Mei 2019. Modi dinilai sudah kedaluwarsa.

Dilansir aljazeera.com, kemarin, demonstrasi pada Sabtu (19/1) telah menyatukan para pemimpin dari lebih 20 partai nasional dan regional. Aksi massa itu bertajuk Unite India. Mereka melakukan aksi jalan sebagai bentuk perlawanan terhadap Modi dan Partai Bharatiya Janata, partai berkuasa di India. Sekitar 5.000 petugas keamanan disiagakan untuk mengamankan unjuk rasa.

Baca juga : Liverpool: Indonesia, Kalian Tidak Berjalan Sendirian

“Pemerintahan Modi sudah lewat tanggal kedaluwarsa,” kata Mamata Banerjee, Kepala Menteri Negara Bagian West Bengal. Banerjee memperkirakan ada 4 juta orang yang menghadiri unjuk rasa ini. Namun Kepala Polisi Kolkata, Rajeev Kumar mengklaim hanya sekitar 500 ribu orang mengikuti aksi ini. Para pemimpin oposisi me- neriakkan slogan ‘singkirkan Partai Bharatiya Janata, selamatkan demokrasi’.

Menanggapi aksi protes, Perdana Menteri Modi mengatakan, kubu oposisi bertindak demi kepentingan sendiri. Persatuan para partai oposisi India ini, disebut Modi bukan untuk melawannya, tetapi untuk melawan India.

Baca juga : Prioritaskan Pertolongan Bagi Korban Luka

Modi berasal dari Partai Bharatiya Janata (BJP) yang memenangkan pemilu 2014. Dia sudah bertekad akan mencalonkan diri lagi menjadi orang nomor satu India dalam pemilu April dan Mei 2019. Pesta demokrasi terbesar di dunia. Mengingat jumlah penduduk India merupakan terbesar kedua dunia setelah China.

Modi masih diunggulkan untuk menduduki jabatan berikutnya. Dia memenangkan pemilu pada 2014. Meski demikian, popularitas Modi menurun terkait naiknya angka pengangguran dan ketimpangan ekonomi.

Baca juga : OSO Harap Media Bisa Jadi Corong Pembangunan Daerah

Pada Desember lalu, BJP juga mengalami kemunduran yang jarang terjadi setelah kalah oleh kubu oposisi, Partai Kongres, dalam pemilihan di tiga negara bagian.

Pemimpin Partai Kongres, Rahul Gandhi, tidak hadir dalam unjuk rasa besar-besaran itu, tapi mengirim perwakilan partai. Ibu Rahul yang juga bekas presiden partai, Sonia Gandhi, mengatakan aksi ini merupakan langkah penting untuk menggembleng para pemimpin melawan pemerintahan Modi.[DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.