Dark/Light Mode

Prihatin PNS AS Tak Digaji

Bush Bagi-bagi Pizza Ke Intel

Senin, 21 Januari 2019 12:15 WIB
George W Bush (Foto AP)
George W Bush (Foto AP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Genap satu bulan pemerintahan Amerika Serikat (AS) tutup alias shut down. Selama itu pula, seluruh pegawai negeri sipil se-AS tak gajian. Ini membuat mantan presiden AS, George W Bush prihatin. Ia pun membagi-bagi pizza kepada intel Secret Service yang setia mengawalnya.

Melalui akun Instagram @georgewbush, Bush memposting satu foto yang menggambarkan dirinya mengantarkan setumpuk pizza kepada tujuh orang intel tak berseragam. Bush kemudian menulis kalimat di bawah foto itu: “@Laura Bush dan saya berterima kasih kepada personel Secret Service kami dan ribuan pekerja federal; yang sedang bekerja keras untuk negara kami tanpa menerima gaji. Dan kami berterimakasih kepada para warga negara yang mendukung mereka. Ini saatnya bagi para pemimpin dari dua belah pihak untuk mengesampingkan politik, mari bersama, dan akhiri penutupan ini,” tulisnya.

Dari foto itu, terlihat enam loyang pizza ukuran besar diberikan. Namun tidak disebutkan berapa banyak pengawal Secret Service yang melindungi dirinya sebagai mantan presiden dan keluarganya.

Baca juga : Ma’ruf Dituding Janjikan Bagi-bagi Tanah Negara

“Dia membeli makanan untuk agen Secret Service untuk menunjukkan terimakasihnya untuk kerja keras mereka tanpa menerima gaji selama penutupan,” kata Freddy Ford, juru bicara Bush, seperti dilansir Reuters.

Peristiwa shutdown kali ini ada 6ribu Secret Service dari 800 ribu pekerja federal tidak menerima gaji. Menurut juru bicara Catherine Milhoan, lebih dari 85 persen pekerja Secret Service masih bekerja setiap hari. Hingga kemarin, penutupan pemerintahan sudah memasuki 30 hari atau yang terpanjang dalam sejarah AS.

Trump menutup pemerintahan setelah permintaannya kepada parlemen untuk mengeluarkan dana 5,7 miliar dolar AS (Rp 80 triliun) guna membangun tembok pem- batas dengan Meksiko tidak direstui.

Baca juga : Dubes Jepang Rayakan Pemberian Penghargaan Kepada Din Syamsuddin

Soal shutdown, Presiden Trump sebenarnya sudah melunak. Trump telah mengajukan tawaran baru pada Sabtu lalu untuk mengakhiri penutupan pemerintahan. Melunaknya Trump, bukan melunturkan hasratnya memba- ngun tembok, melainkan menawarkan opsi kepada legislator. Permintaan Trump atas dana segar sebesar Rp 80 triliun untuk mem- bangun tembok memang ditolak parlemen, khususnya dari kalangan oposisi, Partai Demokrat. Alasannya, karena mahal dan dianggap tidak efektif untuk mencegah imigran gelap datang ke AS. Trump melunak. Dalam pidatonya di Gedung Putih, kemarin, Trump menawarkan tiga tahun perlindungan bagi imigran muda tak berdokumen atau dikenal sebagai “Dreamers” serta imigran pemegang status dilindungi sementara (TPS).

“Saya di sini hari ini untuk memecahkan kebuntuan dan memberi Kongres jalan ke depan untuk mengakhiri penu- tupan pemerintah dan menyelesaikan krisis di sepanjang perbatasan selatan,” kata Trump.

Usulan Trump itu diapresiasi Pemimpin Senat dari Partai Republik Mitch McConnell. “Rencana itu solusi berani untuk membuka kembali pemerintah, mengamankan perbatasan, dan mengambil langkah-langkah bipartisan untuk menangani masalah imigrasi saat ini,” ujarnya.

Baca juga : Pria Tertua Dunia Wafat

Namun Demokrat, yang menguasai House of Representative alias DPR- nya AS menolak usulan Trump. Ketua House, Nancy Pelosi menilai tawaran Trump tak dapat diterima karena tak mewakili upaya dan iktikad baik untuk mengembalikan kepastian bagi kehidupan masyarakat. Pelosi pun menyebut, usulan Trump tidak mungkin disetujui House atau Senat. Pemimpin Senat dari Partai Demokrat Chuck Schumer sependapat dengan Pelosi.[BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.