Dark/Light Mode

Pintu Investasi Untuk Indonesia Sudah Dibuka Lebar-lebar

Dubes Mansyur Pangeran Dorong Percepatan Kerja Sama Bilateral RI-Guinea

Jumat, 27 Desember 2019 13:08 WIB
Duta Besar Mansyur berbincang dengan Presiden Guinea Alpha Conde. (Foto KBRI Dakar)
Duta Besar Mansyur berbincang dengan Presiden Guinea Alpha Conde. (Foto KBRI Dakar)

RM.id  Rakyat Merdeka - Duta Besar Indonesia untuk Senegal Mansyur Pangeran mendorong percepatan kerja sama bilateral untuk menerobos pasar Guinea. Saat Dubes Mansyur Pangeran kunjungan kerja pada 21-24 Desember lalu, Presiden Guinea Alpha Conde menawarkan Indonesia berinvestasi dan membuka kembali Kantor Kedutaan Besar di Conakry.

Pertemuan dengan Presiden Conde dilakukan di Istana Negara Conakry, berlangsung dalam suasana yang sangat akrab penuh antusiastik. Mengawali percakapan, Mansyur Pangeran menyampaikan, salam hormat Presiden Joko Widodo dan pimpinan tinggi Kementerian luar negeri.

Selanjutnya, Mansyur Pangeran menjelaskan tentang potensi Indonesia yang memungkinkan kerja sama dengan Guinea di bidang investasi, pembangunan infrastruktur, pertambangan, pertanian, kesehatan dan pertanian/perkebunan.

Conde menyambut baik informasi tersebut. "Pada kesempatan tersebut, Presiden Alpha Conde sangat mengharapkan kerja sama riil dengan Indonesia secepatnya dapat diwujudkan," pernyataan pers Mansyur Pangeran.

Baca juga : Cita Rasa Manado Meriahkan Natal Bersama Ratusan WNI

"Presiden Alpha Conde menyampaikan salam hormat kepada Bapak Joko Widodo, serta mengundang kehadiran beliau berkunjung ke Guinea sebagai kunjungan balasan kunjungan Presiden Alpha Conde ke Jakarta tahun 2016," pernyataan itu lagi.

Selanjutnya, Conde ingin dibuat tim khusus untuk implementasi kerja sama. Ia akan menugaskan salah satu menteri sebagai penghubung dengan KBRI Dakar untuk kerja sama tersebut. "Beliau juga mengharapkan Indonesia segera membuka Kedutaan Besarnya kembali di Conakry setelah ditutup tahun 1973," sambung pernyataan itu.

Tak hanya itu, Conde menawarkan Indonesia berinvestasi di Coloma City, ibu kota baru Guinea. Rencananya menjadi pusat pemerintahan Guinea pada 2040. "Mengharapkan kehadiran investasi Indonesia di Conoma Island yang akan dibuat menjadi Exclusive Economic Zone dengan berbagai pembangunan infrastruktur seperti jembatan, port, airport, perkantoran dan fasilitas umum lainnya," pernyataan itu lagi.

Selain itu, Guinea mengundang investasi Indonesia di bidang relokasi industri tekstil sekaligus investasi di bidang pertanian dan perkebunan serta meminta ahli-ahli Indonesia untuk dapat membangun perkebunan kapas (cotton) dan singkong organik menggunakan teknologi Indonesia yang sudah maju. Khusus pertanian dan perkebunan ini, dari sisi pembiayaan Pemerintah Guinea didukung World Bank.

Baca juga : Dorong Kedua Negara Berkembang Bersama

Di bidang pertambangan, Conde menyilakan Indonesia memilih sendiri investasi yang menjadi prioritas Indonesia. Guinea memiliki cadangan bouksit kualitas tinggi terbesar di dunia sebanyak 40 miliar ton, iron ore kualitas tinggi sebesar 1,8 miliar ton, emas sekitar 800 juta ton, diamond lebih dari 1 juta ton, uranium, nikel, phospat dan mineral lain dalam jumlah yang sangat besar.

Conde juga meminta Indonesia segera mengirim tim lengkapnya untuk berkunjung ke Guinea membahas rencana kerja sama konkrit yang komprehensif. Menanggapi Conde, Mansyur Pangeran menyatakan akan melaporkan semua penjelasan dan mengkoordinasikan dengan Jakarta untuk terwujudnya kunjungan tim lengkap dari Jakarta ke Guinea sesegera mungkin.

Dalam kunjungan kerja itu juga Mansyur Pangeran bertemu Menteri Investment and Public Sector Partnership, Gabriel Curtis serta Menteri Mines and Geology, Abdoulaye Magassouba.

Sebagai dubes yang berkantor di Dakar, wilayah kerjanya merangkap Cago Verde, Republik Gambia, Republik Guinea Bissau, Republik Mali, Republik Pantai Gading, dan Republik Sierra Leone.

Baca juga : Kadin dan DSI Dorong Percepatan Industri Berbasis Serat Alam

Berdasarkan pengamatan KBRI Dakar, Guinea merupakan salah satu negara yang memiliki potensi kekayaan alam dan sumber mineral sangat besar di Afrika Barat. Pertumbuhan ekonomi Guinea saat ini mulai menunjukkan kemajuan yang signifikan, investor asing yang memburu sumber mineral khususnya China dan beberapa Negara Eropa telah melakukan investasi dalam skala yang besar.

Dari sisi stabilitas politik, Guinea negara demokrasi yang mulai berkembang dan cukup stabil kondisi politik dan keamanannya. Guinea dapat menjadi salah satu tujuan investasi bagi Indonesia di berbagai sektor seperti pertanian, transportasi, infrastruktur dan tambang. Pemerintah Guinea saat ini sedang mencari solisi untuk mengundang investor yang memiliki daya tawar investasi yang win-win partnership untuk masuk berinvestasi di Guinea. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.