Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Pilpres AS 2020
Capres Biden Pertimbangkan Wakilnya Dari Partai Republik
Kamis, 2 Januari 2020 09:07 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Calon kandidat Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden akan mempertimbangkan wakilnya dari Partai Republik. Biden masih menjadi kandidat presiden AS paling unggul dari Partai Demokrat.
Hal itu diungkapkan Biden saat berbicara dengan pendukungnya di Exeter, New Hampshire, AS. "Tapi saat ini saya belum bisa memikirkan satu pun," kata Biden Selasa, (31/12/19).
Biden tidak hanya menarik banyak perhatian dari pendukung moderat partai Demokrat, tapi juga pemilihan independen dan pendukung Partai Republik yang kecewa dengan Presiden Donald Trump.
Baca juga : Dana Kampanye Pete Buttigieg Jadi Bahan Debat Demokrat
Dalam kampanye pemilihan Presiden 2020 Biden kerap berbicara tentang kebutuhan untuk melakukan kerja sama dengan Partai Republik di Kongres. Menjawab pertanyaan salah satu peserta kampanye, Biden mengatakan Partai Republik belum berusaha lebih untuk meminta pertanggungjawaban Trump.
"Masih ada beberapa orang Partai Republik yang baik di luar sana, tapi masalahnya saat ini, mereka harus melangkah maju," kata Biden.
Biden (77) dua kali menjabat sebagai wakil mantan Presiden AS Barack Obama. Ia juga pernah duduk di kursi Kongres selama 35 tahun. Calon kandidat presiden dari Partai Demokrat yang lebih progresif kerap mengkritik Biden. Menurut mereka, Biden tidak tertarik dengan arah liberal progresif dan mereformasi sistem politik AS.
Baca juga : Kepala BKPM Happy dengan Pembangunan Menara Syariah
Sebelumnya Biden sempat mengatakan akan menunjuk perempuan atau perwakilan masyarakat kulit berwarna sebagai pasangannya dalam pemilihan presiden.
Jajak pendapat menunjukkan Biden masih menjadi calon favorit dari Partai Demokrat. Ia unggul dibandingkan lawan-lawannya seperti Senator Bernei Sanders dan Elizabeth Warren.
Tim Biden mengatakan kandidat mereka memiliki posisi yang baik untuk mengalahkan Trump tahun depan. Alasannya karena Biden mampu menarik pemilih moderat di negara-negara bagian yang diperebutkan kedua partai.
Baca juga : Joe Biden Bidik Kamala Harris Cawapres
Sebelumnya ada beberapa kandidat calon presiden yang ingin berpasangan lintas partai. Pada 2008, almarhum Senator John McCain ingin berpasangan dengan teman dekatnya Senator Joe Lieberman, anggota Partai Demokrat yang menjadi independen. Tapi tekanan partai memaksa McCain berpasangan dengan Gubernur Alaska Sarah Palin.
Langkah tersebut menjadi serangan balik bagi McCain. Banyak pihak yang mengatakan hal itu membantu Obama memenangkan pemilihan presiden. [NNM]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya