Dark/Light Mode

31 Januari Resmi Cabut Dari Uni Eropa

Inggris Sebut Brexit Untungkan Indonesia

Selasa, 28 Januari 2020 07:10 WIB
Inggris mengeluarkan koin 50 pence untuk merayakan Negaranya Ratu Elizabeth itu meninggalkan Uni Eropa pada 31 Januari 2020. (Foto: Istimewa)
Inggris mengeluarkan koin 50 pence untuk merayakan Negaranya Ratu Elizabeth itu meninggalkan Uni Eropa pada 31 Januari 2020. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Nickell kembali menyampaikan, akan banyak pejabat Inggris berkunjung ke Indonesia usai Brexit nanti. Menurut dia, kunjungan tersebut merupakan bukti hubungan yang kuat antara Indonesia dan Inggris yang sudah terjalin sejak lama.

“Kami memiliki Duta Besar Inggris untuk ASEAN yang berbasis di Jakarta. Wakil Menlu Inggris untuk urusan Asia Pasif ik Heather Wheeler baru saja berkunjung ke Jakarta dan Direktur Politik dari Kementerian Luar Negeri Inggris Richard Moore juga akan mengunjungi Indonesia bulan depan.

Serta banyak lagi pejabat-pejabat tinggi di pemerintahan Inggris yang menaruh perhatian khusus terhadap Indonesia karena kemitraan kuat yang kami bangun bersama Indonesia,” beber Nickell.

Baca juga : Cegah Virus Corona, Turis Dari Wuhan Dilarang Masuk Indonesia

Mengenai warga negara asing di Inggris, Nickell menjamin keamanannya. Menurutnya, Inggris akan tetap menjadi negara yang terbuka dengan keragaman dan selalu siap menyambut negara-negara lainnya di dunia.

Nickell juga mengklaim bahwa hampir setiap pengunjung yang datang ke Inggris, merasa aman dan disambut dengan hangat. Menurut dia, fakta ini tercermin dan berkontribusi terhadap keragaman di Inggris.

“(Sebanyak) 18 persen dari populasi Inggris tidak berkulit putih, termasuk 55 persen di antaranya di London. Inggris dan Indonesia mengakui bahwa keragaman adalah sebuah kekuatan. Inggris akan selalu terbuka untuk bisnis, pariwisata dan para siswa yang ingin menempuh pendidikan di Inggris,” katanya.

Baca juga : Penelitian Dari Australia Jadi Vitamin Baru Untuk Pelabuhan Indonesia

Terakhir, Nickell menjelaskan, tidak ada perbedaan yang akan terjadi dalam hubungan Indonesia dan Inggris. Yang membedakan, lanjutnya, adalah semua keputusan yang berkaitan dengan kebijakan imigrasi akan diambil dan diputuskan di London, bukan di Brussels, Belgia, markasnya Uni Eropa.

Parlemen Eropa diperkirakan akan menyetujui kesepakatan Brexit yang ditawarkan PM Inggris Boris Johnson pada Rabu (29/1). Ini membuka jalan bagi Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa pada Jumat (31/1).

Hampir empat tahun sudah sejak Inggris melakukan pemilihan suara dengan selisih tipis untuk meninggalkan Uni Eropa. Dalam kurun waktu tersebut, Inggris telah memiliki dua pemilihan umum dan tiga PM, dengan mantan pemimpin David Cameron yang berkampanye untuk tetap di Uni Eropa, mundur setelah pemungutan suara pada 2016. Sedang Theresa Mei mundur pada 2019 dan digantikan Boris Johnson. [NNM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.