Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Rompi Kuning Dilawan Syal Merah
Prancis Makin Mencekam
Selasa, 29 Januari 2019 08:23 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Prancis makin mencekam. De- monstrasi ‘rompi kuning’ dilawan ‘syal merah’. Jumlahnya lebih besar: dua kali lipat. Slogan revolusi di- tantang dengan demokrasi. Seperti dilansir AFP, aksi syal merah diprediksi mencapai lebih dari 10 ribu orang. Lebih dua kali lipatnya rompi kuning yang disebut didukung 4 ribu orang.
Menggunakan syal berwarna merah, para pendemo long march dari alun-alun Place de la Nation menuju Monumen Bastille. Mereka menentang aksi rompi kuning yang menjual kata revolusi untuk menggulingkan rezim Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Selain membawa syal, massa pro demokrasi mengibarkan bendera nasional Prancis dan bendera Uni Eropa.
Baca juga : Kinerja AP I Makin Moncer
Senator dari Partai La Republique en marche, Francois Patriat ikut turun ke jalan. Politisi satu partai dengan Macron itu mengklaim demo ini untuk menantang aksi rompi kuning yang condong vandalis.
“Ini bukan aksi protes melawan ‘rompi kuning’. Ini sebuah protes untuk mengatakan, kalian telah mengungkapkan tuntutan kalian, kami mendengarkannya,” ucap Francois. “Ada tempat-tempat lain untuk membahas hal ini selain di jalanan. Anda tidak bisa memblokir negara dan perekonomiannya hanya karena Anda menganggap presiden tidak sah,” tegasnya.
Baca juga : Zulhas, Muzani & Lodewijk Makin Moncer
Pesan anti-kekerasan terlihat dari beragam petaka yang bertuliskan “hentikan kekerasan” dan “bebaskan negara saya”. Ada juga, yang meneriakkan slogan mendukung polisi yang kerap bentrok dengan demonstran rompi kuning. “Ya untuk demokrasi! Tidak untuk revolusi!” teriak demonstran.
Gerakan ‘syal merah’ diketahui merupakan gagasan seorang insinyur dari Toulouse yang merasa ngeri atas tindak kekerasan yang terjadi dalam setiap unjuk rasa kelompok ‘rompi kuning’, khususnya yang diikuti para demonstran yang ekstrem. Aksi massa dimulai sejak 17 November lalu sebagai protes kenaikan harga bahan bakar minyak. Protes meluas dan berujung kepada protes mahalnya biaya hidup hingga turunkan Macron.
Baca juga : PM Perancis Belum Goyah
Demonstrasi rompi kuning sering bentrok. Terakhir, pada aksi Sabtu (26/1) lalu, seorang aktivis terkemuka bernama Jerome Rodrigues mengalami luka parah. Mata Rodrigues terkena peluru karet yang ditembakkan polisi saat menangkal aksi ‘rompi kuning’. Laporan itu disampaikan pengacara Rodrigues, Phillipe de Vuella. Rod- rigues disebut tidak ikut serta secara langsung dalam aksi ‘rompi kuning’ saat terkena tembakan, melainkan sedang menyiarkan aksi tersebut lewat live-streaming. Menanggapi insiden tersebut, Men- teri Dalam Negeri, Junior Laurent Nunezt, mengatakan kepada saluran televisi LCI tidak ada bukti yang menunjukkan Rodrigues terkena peluru karet polisi. [BSH]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya