Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Di Tengah Pandemi

Nilai Perdagangan China-ASEAN Lebih Tinggi Daripada Dengan Uni Eropa

Jumat, 29 Mei 2020 22:39 WIB
Duta Besar China untuk ASEAN Deng Xijun di acara diskusi virtual, Jumat (29/5).
Duta Besar China untuk ASEAN Deng Xijun di acara diskusi virtual, Jumat (29/5).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 jelas berdampak buruk hampir pada semua sektor, tidak terkecuali perekonomian dan perdagangan. Namun Duta Besar China untuk ASEAN Deng Xijun yakin angka perdagangan China dengan ASEAN akan tetap bagus.

"Sejauh ini nilai perdagangan China di ASEAN lebih tinggi daripada dengan Uni Eropa," terang Deng Xijun dalam diskusi virtual Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Jumat pagi (29/5).

"Pandemi Covid-19 tidak menghalangi kedua belah pihak untuk mempererat kerja sama bisnis," sambungnya.

Baca juga : Ini Program Relaksasi Kredit Bagi Nasabah Bank UOB Indonesia

Deng memaparkan laporan Bea Cukai China yakni: 6,1 persen pertumbuhan dalam perdagangan ASEAN dan China, termasuk di kuarter pertama tahun ini sebesar 140 miliar dolar AS, menempatkan ASEAN sebagai rekan dagang terbesar China untuk pertama kalinya. Selain itu, kerja sama China dengan negara-negara ASEAN dalam kerangka Belt and Road Initiative (BRI) juga terus mengalami kemajuan.

Beberapa contohnya adalah proyek jalur kereta China-Laos, kereta cepat Jakarta-Bandung, jalur kereta pesisir timur Malaysia, dan proyek petrokimia Heng Yi di Brunei.

"Sebagai bagian kunci dari kerja sama melawan pandemi, jalinan relasi ekonomi yang lebih kuat antara China dengan ASEAN telah mampu menstabilkan ekonomi serta melindungi sektor industri dan rantai pasok di kawasan," terangnya.

Baca juga : Angkasa Pura I Sanggup Pertahankan Peringkat Tertinggi Dari Pefindo

Pada kesempatan yang sama, pendiri FPCI yang juga mantan Dubes RI di Amerika Serikat Dino Patti Djalal memprediski pertumbuhan ekonomi ASEAN dengan China bakal mandek di tengah terpaan pandemi.

Dino menyatakan catatan perdagangan Chiha-ASEAN pada kuartal pertama terlihat bagus. Tapi pada kuartal berikutnya diyakini tidak akan sebagus kuartal pertama. 

"Seiring pertumbuhan ekonomi kuarter kedua di Indonesia sangat rendah. Begitu juga dengan Singapura, Malaysia, Filipina, dan lainnya. Tidak yakin catatan pedagangan China-ASEAN sebagus kuartal pertama," ujarnya.

Baca juga : Di Tengah Pandemi, Penjualan UMKM Pertamina Tembus Angka Rp 4 Miliar

Menurutnya, salah satu persoalan ekonomi yang harus diantisipasi di tengah wabah ini, adalah kehilangan pekerjaan massal yang akan berujung pada pengangguran dan pertambahan angka kemiskinan.

"Bagaimana ASEAN menangani pandemi di kawasan dengan memperhatikan aspek ekonomi serta bagaimana China dapat menyesuaikan diri dengan situasi ekonomi masa depan negara ASEAN menjadi sangat penting," tandas Dino. [DAY]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.