Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Hampir Sebulan Rayakan Bebas Corona

Gara-gara Skandal Seks, Australia Terpaksa Lockdown Melbourne

Kamis, 2 Juli 2020 21:01 WIB
Polisi Melbourne berjaga di check point. Foto:AFP
Polisi Melbourne berjaga di check point. Foto:AFP

RM.id  Rakyat Merdeka - Melbourne kembali menjalani lockdown menyusul serangan kedua wabah corona. Ini terjadi tiga minggu setelah negeri itu menyatakan diri bebas corona. Salah satunya dipicu skandal seks yang menciptakan klaster baru virus ini. 

Kejadian yang menimpa Melbourne ini bisa jadi pelajaran berbahayanya melonggarkan lockdown terlalu cepat, di saat negara lain masih berjuang dengan wabah ini.

Skandal seks yang berujung klaster baru wabah ini jadi pukulan bagi kota berpopulasi kedua terbesar di Australia ini. 

Baca juga : Australia Terjunkan 1.000 Tentara Kepung Melbourne

Seorang penjaga keamanan mengakui berhubungan seks dengan seorang wanita yang tengah dikarantina di hotel bintang lima, Stamford Plaza. Hotel ini digunakan sebagai lokasi karantina 14 hari para pendatang yang baru tiba di negeri ini. 

Penyelidikan menunjukkan, kejadian ini menyebabkan 31 kasus infeksi. Kini, kota yang masuk Negara Bagian Victoria ini sibuk menahan gelombang kedua Covid-19. Kemarin, kota ini mencatat 77 kasus corona baru. Terbanyak sejak 31 Maret lalu. Total kasus positif di kota itu berada di angka 289. 

Padahal, akhir April lalu kota ini sukses menekan wabah ini. Pada 5 Juni lalu, tidak ada kasus baru yang tercatat. Tapi kini mereka kembali berperang dengan musuh yang sama. Sekitar 300 ribu warga di pinggiran kota berada di 10 hotspot wabah ini. 

Baca juga : Batasi Wisatawan Yang Masuk Puncak Bogor

Lockdown diberlakukan selama empat pekan ke depan. Warga hanya diizinkan keluar rumah untuk sekolah, bekerja atau berbelanja kebutuhan pokok. Yang melangar akan didenda 1,652 dolar AS. [KRS

  


 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.