Dark/Light Mode

Vaksin Bikinan Oxford Sukses Tunjukkan Respons Imun Positif

Selasa, 21 Juli 2020 11:18 WIB
Vaksin Covid-19/Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Vaksin Covid-19/Ilustrasi (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kabar baik datang dari pengembangan vaksin virus corona yang dilakukan Universitas Oxford, Inggris. Hasil sementara menunjukkan, vaksin mampu membuat imun positif.

Seperti yang dimuat dalam jurnal medis The Lancet, Senin (20/7), di tahap uji coba awal, vaksin ini menunjukkan respons kekebalan yang kuat. Peneliti Oxford yang bermitra dengan perusahaan raksasa farmasi, AstraZeneca, merilis bahwa vaksin eksperimental mereka, ChAdOx1 nCov-19, mengubah bahan genetik dari virus corona dengan adenovirus yang dimodifikasi, yang diketahui penyebab infeksi pada simpanse. Uji coba fase pertama ini melibatkan lebih dari 1.000 peserta.

Direktur Jenner Institute Oxford University, Profesor Adrian Hill, mengatakan bahwa vaksin ini memberikan respons kekebalan yang kuat. Hal ini berarti bahwa vaksin tersebut dapat melindungi individu terhadap virus, meskipun sejauh ini belum bisa dijamin.

Baca juga : Pemkot Bandung Sukses Pertahankan Opini WTP

Pihaknya akan melakukan lagi uji coba pada manusia di Amerika Serikat (AS) dalam beberapa pekan ke depan. "Kami menggunakan dosis tunggal dan dua dosis vaksin," katanya kepada Worldwide Exchange.

“Sepertinya, keduanya memberikan respons imun yang berguna walaupun setelah dua dosis kita melihat respons imun yang lebih kuat. Dan untuk terus mengikuti orang-orang ini dan memulai uji coba di tempat lain. Semoga di AS dalam beberapa minggu ke depan," ujar Hill.

Vaksin buat Oxford ini merupakan salah satu dari setidaknya 100 calon vaksin yang dikembangkan di seluruh dunia untuk Covid-19. Pekan lalu, perusahaan biotek Moderna merilis data yang menjanjikan tentang percobaan vaksin virus corona potensial, dengan mengatakan itu menghasilkan respons kekebalan kuat. Uji coba itu termasuk terhadap 45 peserta sehat dan dijalankan National Institutes of Health. 

Baca juga : Obama: Wabah Corona Tunjukkan Betapa Kronisnya Penyakit Amerika

AstraZeneca bekerja dengan mitra industri untuk memproduksi dan mendistribusikan sekitar miliar dosis vaksin dengan Oxford. CEO Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi yang bekerja dengan AstraZeneca dalam produksi obat, Richard Hatchett, menyatakan bahwa para pembuat obat sedang meningkatkan pembuatan.

Sementara, uji coba masih berlangsung sehingga vaksin dapat didistribusikan ke publik sedini mungkin. Data Oxford menyatakan, para ilmuwan memperingatkan bahwa masih ada pertanyaan tentang bagaimana tubuh manusia merespons setelah terinfeksi virus. Jawabannya, mungkin memiliki implikasi penting untuk pengembangan vaksin, termasuk seberapa cepat dapat digunakan untuk umum. Satu pertanyaan kritis di antara para ilmuwan adalah apakah antibodi yang diproduksi sebagai respons terhadap Covid-19 menawarkan perlindungan terhadap infeksi lagi.

Para ilmuwan berharap, antibodi memberikan beberapa tingkat perlindungan terhadap Covid-19, tetapi mereka tidak bisa mengatakan itu secara pasti sejak virus pertama kali ditemukan 6 bulan lalu. Belum diteliti secara mendalam dan beberapa pasien tampaknya telah terinfeksi ulang setelah pulih dari Covid-19. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.