Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Vietnam Telusuri Penularan Corona Dari Warga China Ilegal

Selasa, 28 Juli 2020 17:33 WIB
Duta Besar Indonesia untuk Vietnam, Ibnu Hadi
Duta Besar Indonesia untuk Vietnam, Ibnu Hadi

RM.id  Rakyat Merdeka - Vietnam kembali waspada setelah ditemukan penularan lokal transmission di Da Nang akhir pekan kemarin.

Pemerintah Vietnam bergerak cepat dengan mengisolasi pasien, menelusuri kontak pasien, mengevakuasi warga, dan memberlakukan kembali pembatasan.

Padahal, Vietnam sudah menikmati nol kasus penularan lokal Covid-19 sejak akhir April.

Duta Besar Indonesia untuk Vietnam, Ibnu Hadi mengatakan, kemungkinan ada penularan dari warga China yang masuk secara ilegal ke Vietnam. Maklum, kedua negara memiliki perbatasan langsung via darat.

"Gosipnya adalah mereka (orang Vietnam) kena dari orang China yang masuk secara ilegal dari perbatasan darat Vietnam. Ada tiga kelompok yang ditemukan dan sedang dilacak," ujar Dubes Ibnu dalam acara RMInsight dengan tema 'Intip Rahasia Sukses Vietnam Nihilkan Angka Kematian Covid-19' pada Selasa (28/07) siang.

Baca juga : Turnamen US Open, Murray Takut Kena Corona di Perjalanan

Ketiga kelompok warga China ilegal ini dikabarkan terbang langsung ke Da Nang. 

“Sepertinya, mereka punya properti atau usaha di sana. Investigasi kini berlangsung secara intensif," jelasnya.

Setelah mengetahui muncul kasus-kasus Covid-19 yang baru, Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Xuan Phuc memerintahkan aparat kepolisian untuk segera melacak dan menindak imigran ilegal yang masuk Vietnam.

Keputusan tersebut, menyusul pengakuan kepolisian Da Nang yang menangkap seorang warga China berusia 42 tahun. 

Pria asal China itu mengaku, sebagai pemimpin kelompok kriminal yang membantu orang masuk Vietnam secara ilegal dari wilayah-wilayah perbatasan dengan China. Namun, otoritas Vietnam tidak mengaitkan kasus Covid-19 baru dengan imigran ilegal.

Baca juga : Angkanya Segede Gajah Cairnya Seukuran Semut

Sebelumnya, otoritas pemerintah di Provinsi Ha Giang yang berbatasan dengan China, sejak Mei lalu, telah menangkap lebih dari 1.500 orang yang masuk Ha Giang secara ilegal. 

Sebagian besar orang yang ditangkap berkewarganegaraan China dan kini mereka sedang dikarantina.

"Vietnam sukses dalam beberapa hal menangani Covid-19. Tapi ini terlalu cepat menilai karena ternyata masih ada kasus. Vietnam juga bukan negara yang berdiri sendiri dan bisa terpengaruh dari negara tetangganya yang masih memiliki kasus Corona," tegas Dubes Ibnu.

Diketahui, sebelum 15 kasus baru muncul, Vietnam melaporkan total 431 kasus Covid-19 tanpa ada satu kasus meninggal. Vietnam sudah melakukan tes lebih dari 430.000 dan hampir 12,000 orang menjalani karantina.

Meski berbatasan langsung dengan China, Pemerintah Vietnam telah bertindak cepat dengan memberlakukan penutupan atau karantina wilayah sejak kasus pertama muncul 23 Januari. Penelusuran kontak kasus positif pun dilakukan dengan sungguh-sungguh.

Baca juga : Golkar Perketat Protokol Kesehatan Di Acara Bimtek Pendidikan Politik

Setelah lebih dari tiga bulan tidak melaporkan ada penularan lokal, muncul kasus baru dari penularan lokal, yakni seorang warga Vietnam berusia 57 tahun di Da Nang. Pada Minggu (26/7), otoritas kesehatan Vietnam juga melaporkan ada tiga kasus baru lainnya yang terkait dengan kasus sebelumnya. [DAY]


 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.