Dark/Light Mode

Baiknya Lakukan Tes Massal PCR

Corona RI Nyalip Corona China

Minggu, 19 Juli 2020 07:33 WIB
Petugas Dinkes Kota Tangerang melakukan swab test/tes PCR kepada para ASN di Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten, 14 Juli 2020. (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM)
Petugas Dinkes Kota Tangerang melakukan swab test/tes PCR kepada para ASN di Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten, 14 Juli 2020. (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kasus corona di Indonesia terus bertambah setiap harinya. Bahkan, jumlahnya kini sudah menyalip kasus corona di China, tempat awal mula virus ini ditemukan dan menyebar. Untuk menekan penyebaran, pemerintah disarankan salah satunya segera melakukan tes massal Polymerase Chain Reaction (PCR).

Kemarin, jumlah kasus corona di sini bertambah 1.752 orang. Total kasus mencapai 84.882. Yang sembuh 43.268 orang, yang meninggal 4.016 jiwa. Sementara itu, berdasarkan data Worldometers, hingga kemarin, jumlah kasus corona di China hanya 83.644. Yang sembuh 78.758 dan yang meninggal 4.634 jiwa. 

Baca juga : Menag: Saya Orangnya Slow, Sabar

Worldometers adalah penyedia data statistik corona di dunia. Sejumlah negara menggunakan Worldometers sebagai referensi, seperti Inggris, Thailand, Pakistan, Sri Lanka, Vietnam, Financial Times, Center for Systems Science and Engineering (CSSE) Johns Hopkins University. 

China sudah melakukan tes lebih dari 90 juta warganya, atau rasio 62.814 per 1 juta penduduk. Sementara di Indonesia baru 1,2 juta lebih, dengan rasio 4.389 per 1 juta penduduk. Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay menilai, kinerja pemerintah dalam menangani pandemi corona belum maksimal. “Perlu dievaluasi,” katanya sambil menyebut, pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan penerapan Adap tasi Kebiasaan Baru (AKB) membuat jumlah kasus positif terus bertambah. 

Baca juga : Menkominfo Kena Getahnya

Karena itu, kata Saleh pengetesan massal PCR sangat penting. Upaya ini bisa dikatakan sebagai ikhtiar memetakan penyebaran corona. Selain itu, tes massal dapat dilakukan untuk kepentingan akademik karena pemerintah harus tahu keberadaan klaster baru penyebaran corona ini. 

Uniknya, saat ini alat tes deteksi corona menjadi komoditas bisnis. Baik rapid test maupun PCR mulai digemari kalangan pengusaha. Harganya pun beragam. Bukan hanya di fasilitas kesehatan, saking mudahnya alat ini disa dijumpai di platform e-commerce. 

Baca juga : China Kembali Diserang 11 Kasus Corona Baru

Berdasarkan data yang didapat Rakyat Merdeka, tes PCR atau sejenisnya dibanderol 50 dolar AS atau setara Rp 750 ribu dengan kurs Rp 15.000. Dengan nominal ini, mestinya tidak ada masalah dari sisi anggaran, sekalipun yang dites mencapai 10 juta. Jika dihitung total Rp 750 ribu dikali 10 juta hanya Rp 7,5 triliun, atau sekitar 1,1 persen dari anggaran penanganan corona yang Rp 677,2 triliun. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.