Dark/Light Mode

Sehari Di Putrajaya (3/Selesai)

Merokok 10.000 Ringgit, Musang King 40 Ringgit

Minggu, 24 Februari 2019 13:54 WIB
Rombongan Pemimpin Redaksi Indonesia yang dipimpin Presiden Iswami (Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia Indonesia), Asro Kamal Rokan menikmati lezatnya durian Musang King di kawasan Kajang, Malaysia, Selasa (19/2). (Foto: Iswami)
Rombongan Pemimpin Redaksi Indonesia yang dipimpin Presiden Iswami (Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia Indonesia), Asro Kamal Rokan menikmati lezatnya durian Musang King di kawasan Kajang, Malaysia, Selasa (19/2). (Foto: Iswami)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bukan soal Mahathir Mohamad yang sudah tua. Bukan pula kapan Anwar Ibrahim jadi Perdana Menteri. Rakyat Malaysia lagi meributkan soal lain.

Tidak trending topic di medsos. Tidak heboh di media cetak dan elektronik. Hanya ramai di warung-warung kopi. Di restoran-restoran. Di mall-mall. Di kantor-kantor. Soal apa itu? “Dilarang merokok!!!”.

Baca juga : Gowes Sepeda 18 KM, Mahathir Masih Nyetir

Mulai Januari tahun ini, Malaysia memberlakukan larangan merokok yang sangat ketat. Di restoran-restoran. Di hotel-hotel. Di kedai kopi. Pusat jajanan. Bahkan kedai makan terbuka. Larangannya dikeluarkan langsung oleh Kementerian Kesehatan.

Kepada perokok yang melanggar dikenakan denda hingga 10 ribu ringgit atau 34,5 juta rupiah. Kepada pengelola kedai dan restoran yang melanggar dikenakan denda maksimum 2,500 ringgit atau 8,6 juta rupiah.

Baca juga : Ketemu Trump Lagi, Kim Jong Un Ngereta Ke Vietnam

Kalau tak membayar denda, akan dipenjara maksimal 2 tahun. Pelaksanaan aturan ini sedang diujicobakan. Dari Januari sampai Juli. Perokok, restoran, kedai, pusat jajanan yang ketahuan melanggar hanya kena tegur.

Setelah Juli, aturan denda dan kurungan berlaku. Kepada warga Malaysia atau turis. Di restoran atau di hotel-hotel sudah terbiasa melihat stiker “dilarang merokok”.

Baca juga : Kecelakaan Pesawat Cessna 172, Instruktur Pilot & Murid Tewas

Yang aneh, melihat stiker-stiker semacam itu ada di kedai-kedai kecil. Di warteg-warteg kalau di sini. Tapi, warga Malaysia patuh. Pemerintahnya juga serius. Juga tegas. Tidak angat-angat tai ayam.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.