Dark/Light Mode

Sehari Di Putrajaya (2)

Janji Ke Anwar Ibrahim, Mahathir: Saya Tunaikan

Sabtu, 23 Februari 2019 09:25 WIB
Mahathir Mohammad
Mahathir Mohammad

RM.id  Rakyat Merdeka - Juli nanti, Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad genap berusia 94 tahun. Lebih tua dari Kiai Ma’ruf Amin (74 tahun), juga lebih senior dari Mbah Moen (90 tahun). Di Putrajaya yang monumental, Selasa (19/2), pria yang akrab disapa “Dr M” ini bicara banyak hal soal Malaysia dan tetangga dekatnya. Bicara soal dirinya. Bicara soal janjinya. Diutarakan dengan serius dan santai kepada Ismawi (Ikatan Setia Kawan Wartawan Malaysia-Indonesia).

Dari Mahathir, kita bisa meniru cara hidup sehat dan fit sampai manula. Dari Mahathir juga, kita bisa belajar banyak soal lainnya. Soal apa saja. Misalnya, soal memilih teman, me- milih lawan. Juga menunaikan janji.

Mahathir punya idola. Namanya Tun Abdul Razak. Perdana Menteri Malaysia kedua. Menjabat dari 1970- 1976. Dikenal dengan sebutan Bapak Pembangunan. Tun Abdul Razak punya anak. Namanya Najib Razak. Kagum ke ayahnya, lalu kagum ke anaknya. Begitulah Mahahtir melihat Najib.

Baca juga : Gowes Sepeda 18 KM, Mahathir Masih Nyetir

Najib dipilihnya menjadi Perdana Menteri Malaysia. ke-6 menggantikan Tun Abdullah Ahmad Badawi. Badawi yang dikenal sebagai “Bapak Pembangunan Modal Insan” awalnya dikagumi Mahathir. Lalu Mahathir tak kagum lagi. Dan memilih Najib yang dikenal sebagai “Bapak Transformasi”. Mahathir tak lagi kagum ke Najib. Najib “dilengserkannya”. Digantikan sendiri olehnya.

Di antara Badawi dan Najib, se- betulnya ada “bintang” di hati Ma- hathir. Dia adalah Anwar Ibrahim. Mahathir “menghidupkannya”. Ma- hathir membesarkannya. Mahathir memberikan wanginya. Kemudian, Mahathir juga yang “membunuhnya”. Mahathir juga yang mengecilkannya. Mahathir juga yang membuat “bau- nya”. Mereka kawan. Mereka duet. Mereka jadi musuh. Mereka jadi duel. Akhirnya, mereka duet lagi.

Tiga tahun lalu. Saat mereka bersepakat menumbangkan Najib. “Dulu musuh, tapi kita kerjasama,” kata Mahathir kepada kami dari Is- mawi. Mahathir mengenang perka- wanan dan permusuhannya dengan Anwar itu, sambil menghela napas. Lalu meminum air putih.

Baca juga : Mahathir: Masih Suka Balapan?

“Perselisihan itu ada, tapi tidak penting,” lanjut Mahathir menyebut alasan dirinya dan Anwar bisa bersatu. Yang paling penting itu, katanya, Negara menjadi lebih baik.

Tapi, ada juga yang tak kalah penting. Soal janji. Mahathir berjanji tak mau lama-lama lagi menjadi Perdana Menteri. Dulu, sejak dipilih menjadi Perdana Menteri ke-4, Mahathir bertahan sangat lama. 28 tahun. Terlama se-Malaysia. Tapi, tak bisa ngalahin kawan karibnya: Soeharto.

Kali ini, dia hanya akan menjalaninya separuh saja. Separuhnya lagi akan dihibahkan ke Anwar Ibrahim. “Itu janji saya ke Anwar,” kata Mahathir. Mahathir tak lupa punya janji. Tak pura-pura lupa. Atau malah melupakannya. “Janji saya ke Anwar akan ditunaikan,” tegasnya, dengan suara tebal, pelan tapi berintonasi dan penuh makna juga. Kapan tepatnya Tun Mahathir tunaikan janji?

Baca juga : Cerita Duka Korban Pelecehan Seksual Oknum Gereja

Dia tak bisa menyebut tanggalnya. Bulannya. Juga tahunnya. “2,5 sampai 3 tahun,” dia memberi kode.

Mahathir dilantik jadi Perdana Menteri Mei 2018. Kalau lihat kode itu, mungkin dia lengser 2021. Saat dia berumur 96 tahun. Saat Anwar Ibrahim berumur 74 tahun.

“Saya masih memperbaiki ma- salah utang yang terlalu besar, juga pembersihan dari korupsi,” ungkap- nya menyampaikan alasan kenapa dia menyebut angka 2,5 sampai 3 tahun itu. Semoga Tun Mahathir sehat. Semoga Anwar sehat. Semoga Malaysia segera bebas dari utang dan bersih dari korupsi.[RCH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.