Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Anggap Punya Hubungan ke Militer dan Partai Komunis
AS Cabut Lebih dari 1.000 Visa Warga Negara China
Kamis, 10 September 2020 13:43 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pekan ini, lebih dari 1.000 visa warga negara China dicabut oleh pemerintah Amerika Serikat (AS).
Hal ini, menurut pernyataan resmi Departemen Luar Negeri (Deplu) AS Rabu (9/9/2020) waktu setempat, sebagai bagian upaya pemerintah Presiden AS Donald Trump memblokir masuknya mahasiswa dan peneliti China, yang memiliki hubungan dengan militer dan Partai Komunis China.
Baca juga : Inter Milan dan Man City Jadi Pilihan Messi Jika Cabut dari Barcelona
Pada pernyataan 29 Mei lalu, Trump mengumumkan membatasi masuknya mahasiswa dan peneliti tertentu dari China ke Amerika Serikat. Alasannya, mereka dimanfaatkan oleh Negeri Tirai Bambu itu untuk memperoleh informasi terkait teknologi dan kekayaan intelektual AS yang sensitif. Aturan ini kemudian secara efektif diberlakukan oleh Deplu AS mulai 1 Juni.
"Mulai 8 September 2020, Deplu telah mencabut lebih dari 1.000 visa warga negara China, mengacu pada Peraturan Presiden No. 10043, karena tidak memenuhi persyaratan untuk visa," bunyi keterangan Deplu AS kepada Reuters.
Baca juga : Inggris Redam Pengaruh China
Deplu, lanjut pernyataan itu, memang memiliki kewenangan luas untuk mencabut visa, tanpa merinci, siapa saja di antara visanya yang telah dicabut.
Rabu (9/9/2020) kemarin, belasan mahasiswa China yang terdaftar di universitas AS menyatakan, mereka menerima pemberitahuan melalui email dari Kedutaan Besar AS di Beijing atau Konsulat AS di China, bahwa visa mereka telah dibatalkan.
Baca juga : Pasca Pengakuan Tentara Myanmar, Warga Rohingya Tunggu Keadilan Ditegakkan
Saat ini, sekitar 360.000 warga negara China sedang belajar di AS dan menghasilkan kegiatan ekonomi tahunan sekitar 14 miliar dollar AS. Meski demikian, Deplu AS menyatakan tetap menerima mahasiswa dan akademisi China yang dinilai tidak punya hubungan dengan Partai Komunis China atau pun militer negara tersebut. [PYB]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya