Dark/Light Mode

Dubes RI di Bern Muliaman Hadad dan Gubernur BI Nonton Wayang Virtual

Senin, 21 September 2020 11:14 WIB
Duta Besar Indonesia untuk Swiss Muliaman D Hadad
Duta Besar Indonesia untuk Swiss Muliaman D Hadad

RM.id  Rakyat Merdeka - Di masa pandemi Covid-19, promosi budaya  berubah dengan format. Sebagian besar kegiatan dilakukan daring atau online.

Pada 18 September lalu, Kedutaan Besar Republik Indonesia/KBRI Bern selenggarakan pertunjukan daring lakon Rajamala  bertajuk “The Stories about the Life and the World" untuk masyarakat Swiss dan Liechtenstein.

Pertunjukan virtual sekaligus seminar daring ini merupakan kerja sama antara KBRI Bern, Museum Rietberg di Zurich, dan Union Nationale della Marionette (UNIMA) Indonesia.

Lakon Rajamala yang didalangi Ki Catur Benyek Kuncoro merupakan adegan pembuka dari rangkaian seminar daring tentang wayang. Penonton disuguhi cerita tentang Rajamala yang membalaskan dendam ibunya, Sendang Watari. Lantunan musik pun dimainkan langsung dari Yogyakarta, Indonesia. 

Baca juga : Dubes RI Promosikan Budaya dan Wisata Indonesia kepada Dubes Asing di Pyongyang

Duta Besar Indonesia untuk Swiss dan Liechtenstein Muliaman D Hadad menyampaikan dukungan Pemerintah Indonesia untuk mempromosikan berbagai kesenian dan kebudayaan. Kehadiran diaspora Indonesia di Swiss dan Liechtenstein juga menjadi dukungan yang besar bagi pelaksanaan pertunjukan budaya.

“Respons masyarakat Swiss dan Liechtenstein terhadap kebudayaan Indonesia sangat positif, dan kami harap kebudayaan Indonesia akan semakin dikenal di sini," lanjutnya.

Turut hadir pula dalam webinar dimaksud, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. Ia merupakan penggemar wayang sejak masa kecil.

“Tokoh wayang favorit saya berubah sesuai dengan kondisi saya, ketika saya menjabat sebagai Gubernur BI, maka saya mengidolakan Kresna yang bijak dan penuh strategi," ujarnya.

Baca juga : Dubes RI untuk Panama Dapat Penghargaan Presiden Nikaragua

Gelaran wayang ini sekaligus mendukung pameran wayang “The Stories about the Life and the World” yang sedang digelar di Museum Rietberg, Zurich, hingga akhir November mendatang.

Para peserta webinar juga diajak berdiskusi dengan tiga narasumber. Dubes Samodra Sriwidjaja, yang merupakan Presiden UNIMA Indonesia, menyampaikan beberapa filosofi wayang.

Dr. Johannes Beltz dari Museum Rietberg, menambahkan, wayang bukan sekadar benda mati dan kuno, melainkan sebuah penampilan yang hidup di tengah masyarakat Jawa.

Sedangkan Eva von Reumont, sebagai narasumber sekaligus kurator pameran wayang di Museum Rietberg, menyampaikan, wayang merupakan bagian yang utama dan tidak terpisahkan dari kebudayaan Jawa.

Baca juga : Dubes RI di Pyongyang Promo Budaya dan Wisata ke Diplomat Asing

Seminar daring beserta pertunjukan wayang daring tersebut merupakan upaya KBRI Bern untuk selalu mempromosikan kebudayaan Indonesia walaupun di situasi pandemi yang membuat hampir seluruh pertunjukan kebudayaan harus dibatalkan.[DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.